Selasa, 04 November 2008

Hari Ini Milik Siapa?

Khusu

FPTI News, Harimu adalah hari ini kawan, jika hari ini anda dapat makan nasi hangat, maka apakah nasi basi yang telah anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada)itu akan merugikan anda? Jika kita dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka kenapa mesti bersedih atas air asin yang kita minum kemarin. Atau menantikan air jernih esok yang belum tentu ada.

Kita harus percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka kita akan menundukan diri untuk berpegang pada prisip: "Aku hanya akan hidup hari ini" Maka dengan prinsip itu, setiap detik kita akan disibukan dengan memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan selalu berusaha maksimal dalam berbagai hal.

Pada hari dimana kita hidup saat ini, alangkah baiknya kita membagi waktu dengan bijak. Mari kita jadikan setiap menitnya laksana ribuah tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini, dan mari kita persembahkan sesuatu yang paling indah untuk hari ini.

Pada hari ini pula, marilah kita kita curahkan seluruh perhatian, kepedulian, dan kerja keras. keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Umur kita mungkin tinggal hari ini, maka anggaplah masa hidup kita hanya hari ini. Atau seakan kita dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini pula. Dengan begitu hidup kita tidak akan tercabik-cabik diantara keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian dan sangat menakutkan.

Aku akan hanya hidup hari ini, maka akan aku ucapkan kepada masa lalu yang telah berlalu "Tenggelamlah seperti matahari". Aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu dan kamu tidak akan melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah pergi tinggalkan aku, pergi dan jangan pernah kembali.

Wahai masa depan, engkau masih dalam ketidakpastian. Maka aku tidak akan berkhayal dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. dan aku tidak akan memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena mungkin hari esok tak kunjung datang. Hari esok adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satupun darinya yang tahu tentang apa yang akan terjadi pada hari esok. Maka, hari ini akan menjadi milik kita bersama (Kens).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar