Kamis, 27 November 2008

Tebing-Tebing Di Indonesia

FPTI News, Berikut adalah nama-nama tebing di indonesia yang biasa di gunakan untuk pemanjatan. Apabila ada kekurangan dan kelebihan data ini mohon sampaikan kritik dan saran serta penjelasannya ke alamat email kendy_sandiego@yahoo.com


JAWA DAN BALI

Ciampea
Tebing kapur ini terletak sekitar 15 km di sebelah selatan pusat Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Ketinggian tebing sekitar 30 – 45 m. Pada dinding yang tak begitu lebar itu terdapat lima jalur atau lintasan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi (Jalur Putih, Jalur Kambing, Jalur Intifada, Jalur Bycycle, dan Jalur Toke). Kemiringan dinding dari slab sampai vertical. Lokasi ini merupakan lokasi ideal untuk para pemula berlatih.

Kelapa Nunggal
Tebing yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi ini teletak di kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, tak jauh dari pabrik semen Cibinong. Ketinggian tebing sekitar 1 pitch (45 m). Pada hampir semua jalur yang sudah dicoba, pada awal jalur merupakan overhang yang minim pegangan, dengan keadaan seperti itu, tebing Kelapa Nunggal ini termasuk tebing dengan kategori sulit dan bukan untuk pemula.

Citatah
Tebing Citatah merupakan tonggak awal sejarah perkembangan panjat tebing di Indonesia. Tebing kebanggaan para pemanjat Bandung ini terletak di Desa Cipatat, Padalarang, Bandung yang tak jauh dengan lokasi pertambangan marmer dan batu kapur. Jenis batuan pada tebing ini adalah karst, tingkat kesulitan bervariasi. Tebing 125 dan tebing tebing 48 merupakan tebing pilihan para pemanjat, disamping mudah dijangkau terdapat banyak jalur yang dapat dipanjat.

Parang
Tebing Parang terletak di Kampung Cihuni, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat di sisi selatan Waduk Jatiluhur. Tebing yang terdiri dari 3 buah tower ini membentang sepanjang 1,5 km ke arah utara selatan. Ketinggian tower 1 adalah 950 mdpl, tower 2 adalah 900 mdpl, dan tower 3 adalah 875 mdpl. Jenis batuan tebing ini adalah andesit. Lintasan di tebing ini rata-rata slab dan beberapa lintasan adalah dinding vertikal. Tingkat kesulitan secara umum dinding ini adalah VI, 5.9, A 1. Dinding ini pertama kali dipanjat tahun 1980 oleh kelompok Skygers.

Tebing Gunung Bongkok
Tebing ini terletak di desa Sukamulya, Purwakarta, Jawa Barat. Tebing terbentuk oleh batuan andesit. Tinggi tebing sekitar 40 meter dengan lebar dinding 27 meter dan 25 meter. Jalur yang sudah di panjat tercatat 3 jalur yaitu Psyco Matters I dan II atas nama Djati Pranoto, Ujan, Mamay, Ipul, Asep, dan Galih serta jalur Alex dan Michael.

Parangtritis
Tebing-tebing kapur di kawasan ini cukup menantang. Pada umumnya tebing yang dipanjat adalah tebing-tebing yang terletak di kawasan Parangendog, di sebelah timur pantai parangtritis. Dari kejauhan tebing-tebing ini terlihat berwarna putih berjajar. Ketinggian tebing berkisar antara 25 sampai 50 meter dengan tingkat kesulitan yang bervariasi dari mudah sampai sulit.

Bukit Tanggul
Bukit Tanggul menjulang di bagian selatan Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. Bukit yang mirip stupa ini termasuk ke dalam wilayah kelurahan Keboireng, Kecamatan Besuki dan terletak di dalam hutan jati yang cukup lebat. Tebing ini merupakan tebing andesit dengan puncak tertingginya sekitar 400 meter dan lebar sekitar 1 km. Kemiringan tebing sekitar 70 derajat sampai 90 derajat. Tonjolan dan rekahan dinding cukup banyak. Data sampai dengan tahun 1991, baru tiga jalur yang dibuat yaitu oleh Tim Panjat tebing Yogyakarta/TPTY (1989), Tim Mapagama UGM (1990), dan Tim Srikandi TPTY.

Sepikul, Watu Limo
Di tengah hutan jati yang terletak di desa Watu Agung, kecamatan Watu Limo, Trenggalek, Jatim berdirilah gunung batu yang diberi nama Sepikul. Terdiri dari dua buah tower, tower I tingginya sekitar 250 m, dan tower II tingginya 200 m. Jenis batuannya adalah andesit. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit pemanjat tebing di daerah Jawa Timur. Beberapa ekspedisi telah dilakukan di tower I maupun tower II.

Tebing Zebra

Tebing Zebra terletak di Lembah Panceng, Ujung Pangkah yang masuk ke dalam wilayah Gresik, Jawa Timur. Dinamai Tebing Zebra karena dinding tebing ini bermotif seperti Zebra yang mempunyai belang warna hitam dan putih. Tebing ini merupakan tebing kapur terjal yang mempunyai ketinggian sekitar 30 meter. Tingkat kesulitan bervariasi, beberapa jalur yang sudah dibuat mempunyai tingkat kesulitan sampai 5.12 c. Pada tebing ini sekurang-kurangnya telah dibuat sekitar 10 jalur.

Uluwatu

Uluwatu memang beda, tebing karang yang terletak di pinggir laut selatan di sisi selatan Pulau, Bali itu sungguh menantang. Tebing yang tingginya berkisar antara 75-100 m itu mempunyai banyak jalur untuk dipanjat. Sebagian jalur harus dituruni telebih dahulu baru dipanjat karena tidak ada pantainya, sebagian lain dapat langsung dipanjat dari karena terdapat pantai meskkipun sempit. Tingkat kesulitan bervariasi dari mudah sampai sulit. Relief dinding cenderung tajam-tajam.


SUMATERA

Lembah Harau
Pemandangan di Lembah Harau sangat menakjubkan, lihat saja bentangan alam yang terdiri sawah, hutan, tebing dan dihiasai dengan sungai dan tak kurang dari 9 air terjun. Melihat bentang alam tersebut lokasi ini memang sangat ideal sebagai lokasi wisata petualangan. Deretan tebing-tebing yang lumayan tinggi ini berjajar terbentuk oleh batuan breksi massif. Jajaran tebing ini merupakan arena panjat yang sangat menantang. Lokasi ini terletak di kota Payakumbuh sekitar sekitar 25 km dari Kota Bukit Tinggi ke arah Kota Pekan Baru.


Gunung Padang
Terletak di Kota Padang, Sumatera Barat tak jauh dari Pantai Padang yang termasuk dalam kawasan Taman Siti Nurbaya . Tebing ini terbentuk dari batuan basal dengan ketinggian sekitar 30 meter. Tingkat kesulitan bervariasi, tonjolan dinding yang diguanakan untuk pegangan sangat minim dan cenderung kecil-kecil. Jalur yang telah dipanjat tak kurang dari 4 jalur yaitu jalur H&R (5.9) th 91 oleh Harera dan Edu; jalur Camp (5.11 c/d) th 90 oleh Rizal N; jalur Fasting (5.12) th 92 oleh Valdi dan jalur Trek eureka (5.11 c/d) oleh Radit.

Serelo
Bukit Telunjuk itu nama lain Tebing Serelo yang terletak di Desa Sukacinta, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Jenis batuan tebing ini adalah batuan andesit. Ketinggian puncat tebing Serelo dari permukaan laut adalah sekitar 600 meter, sementara itu tinggi tebing yang dapat dipanjat 350 meter dengan sudut kemiringan antara 70 s/d 90 derajat.



KALIMANTAN

Bukit Kelam
Bukit yang membujur dari arah barat ke timur ini berjarak sekitar 16 km dari Kota Sintang, Kalimantan Barat. Ketinggian puncak bukit ini sekitar 931 m dpl, sementara itu tinggi tebing yang dipanjat sekitar 400 meter. Bukit andesit ini diperkirakan merupakan batuan andesit massif yang terbesar di Indonesia. Bagi sebagian penduduk Bukit Kelam termasuk gunung yang dikeramatkan. Di kaki tebing cukup lebat dan lembab karena sinar matahari kurang menyinari kaki tebing ini.

Bukit Tangkiling
Bukit ini terletak di Kabupaten Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tinggi tebing sekitar 70 meter. Bukit ini termasuk tebing yang jarang dipanjat, jalur yang sudah dibuat baru tercatat dua jalur yaitu jalur Ramadhan dan jalur Ramona pembuat jalur Mamay S. Salim pada tahun 1993.


SULAWESI

Bambapuang
Tebing limestone ini tingginya sekitar 350 meter dan terletak di desa Kotu, Enrekang, Sulawesi Selatan. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit para pemanjat, di samping cukup tinggi jalurnya pun cukup menantang untuk di panjat. Jalur yang tersedia sangat bervariasi dari mudah sampai sulit. Untuk menyelesaikan satu jalur sebagian besar harus ditempuh dalam beberapa hari. Oleh karena itu tebing ini termasuk jalur bigwall yang memerlukan persiapan khusus untuk memanjatnya.

Bulu Sumpang Siloro
Tebing ini merupakan salah satu tebing diantara puluhan bahkan ratusan tebing yang terdapat di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan. Terletak di desa Siloro yang termasuk ke dalam area PT Semen Tonasa II. Jenis batuan tebing ini adalah tebing karst yang tingginya sekitar 100 meter dan lebar dindingnya sekitar 60 meter. Teknik panjat di tebing ini dapat dilakukan secara artifisial maupun panjat bebas. Pengaman dan pegangan cukup banyak.

Tebing Sarera
Tebing yang tingginya sekitar 125 meter terletak di desa Bua, kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dinding tebing ini di beberapa bagian rapuh sehingga para pemanjat harus hati-hati saat memanjatnya.


IRIAN JAYA

Carstensz Pyramide Pegunungan, Jayawijaya
Pegunungan Jayawijaya dengan puncak tertingginya Carstensz Pyramide (4484)boleh dibilang gunung paling bergengsi bagi para pemanjat Indonesia bahkan dunia. Dinding terjal dari batuan andesit setinggi 200 meter di sisi selatan Lembah Kuning ini merupakan salah satu dari 7 Puncak Tertinggi di 7 Benua. Tak semua orang bisa dengan mudah mencapai lokasi yang terletak di tengah pegunungan paling tinggi di Irian Jaya. Dibutuhkan perjuangan yang cukup keras untuk bisa menembus halangan yang menghadang. Kalau dana sudah tak menjadi persoalaan maka kendala pertama yang menghadang adalah masalah perijinan. Jika masalah perijinan beres, bisa dikata pendakian atau ekspedisi sudah berlangsung 50 % (?). Kondisi alam yang cukup ekstrim, merupakan masalah lain yang harus dihadapi, karenanya persiapan fisik pemanjat juga harus menjadi perhatian utama dan tentu saja harus didukung perlengkapan yang memadai pula. Setidaknya terdapat dua rute yang biasa ditempuh para pendaki untuk menuju base camp Lembah Danau-Danau yang terletak di salah satu gunung es tropis ini, yaitu melalui utara dari Ilaga dan sisi selatan melalui daerah pertambangan Freeport, Tembagapura. Melalui Ilaga dibutuhkan waktu sekitar 7 hari perjalanan trekking untuk menuju Lembah Danau-Danau (base camp I), sedang dari Kota Tembagapura hanya membutuhkan 5-7 jam perjalanan. Selain dinding Utara Carstensz, dinding Utara Puncak Jaya merupakan salah satu tebing yang sangat menantang untuk dipanjat(Kens).

Selasa, 25 November 2008

Medali Emas Pertama, Adam Bramantio

"Hadiah Istimewa Buat Mamah Dan Papah"


Nama Lengkap : Addam Brammantio
Nama Panggilan : Addam
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta 28 November 1999
Alamat Jelas : Akses Ui, Gg Taman Indah 1 Rt 001/05 No 11 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok
Nomor Tlp/Hp : (021) 8722170
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 12 Tahun
Kategori : Lead / Boulder
Pekerjaan : Pelajar, MTSN 18 Jakarta Timur
Bergabung Dengan FPTI
Kabupaten Bogor Sejak : Tahun 2006
Alasan Bergabung dengan FPTI : Karena Hobi Manjat
Visi : Ingin mengembangkan olahraga panjat tebing
Misi : Tingkatkan mental dan raih prestasi
Lomba Yang Pernah Diikuti Hingga Akhir Th 2008:
1 . Seri V FPTI Kabupaten Bogor 2006
2 . Seri VI FPTI Kabupten Bogor 2007
3 . Part 1 FPTI Kabupaten Bogor 2008
4 . Kejurda Junior Jabar 2008

Prestasi 3 Besar Yang Pernah Diraih Sampai Akhir Th 2008:
1. Peringkat 1, kejurda Junior Jabar 2008

Target Yang Ingin Di Capai : Meraih medali emas PON 20017
Kendala-kendala Latihan : Kalo hujan gak bisa latihan



FPTI News, Di era persaingan ketat seperti ini hanya yang mampu tampil dengan inovasi yang dapat mempertahankan prestasinya. Begitu juga Adam Bramantio, sebagai putra anggota Bridgade Mobil Polri, Adam selalu didukung untuk berinovasi oleh sang Ayah, dengan harapan ia menjadi anak yang mempunyai disiplin tinggi dan mampu bersaing dalam kehidupan nyata dewasa kelak.

Adam adalah sosok anak yang unik, meski demikian ia juga adalah sosok anak cerdas yang selalu mendapat peringkat disekolahnya. Tinggal dilingkungan Korp Brimob, sedikit banyak membentuk karakter bocah kelahiran Jakarta 28 November 1999 menjadi lebih berani. Akibat obsesinya menjadi pasukan perang, membuat ia tidak pernah takut dengan apaapun.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Adam sudah mulai menunjukan keinginannya untuk memanjat. Tidak hanya pohon-pohon disekitar rumah, dinding-dinding rumahpun kerap ia jadikan pelampiasan memanjat. Hal tersebut tentu membuat khawatir kedua orang tua Adam jika ia terus memanjat tanpa pengaman .

Belakangan sang Ayah mengajak Adam mampir ke FPTI Kabupaten Bogor, spontan ketertarikan Adam melihat dinding panjat dengan tinggi 15 meter dan lebar 10 meter langsung ingin ia taklukan. Setelah beberapa kali mencoba dan gagal nampaknya siswa kelas satu MTSN 18 Jakarta (saat ini) semakin penasaran.

Semenjak itu, setiap hari libur tiba Adam selalu menghabiskan waktu di Wall Climbing FPTI Kabupaten Bogor. Tidak ada pilihan lain bagi kedua orang tua Adam kecuali mengantar dan menemaninya, karena dari Kelapa Dua Depok ke Pemda Cibinong bukan jarak yang dekat bagi anak se-usia Adam saat itu.

Dibalik keberanian Adam ternyata juga terdapat sifat-sifat manja, meskipun selalu di didik keras oleh sang Ayah, tetapi Adam mendapat perlakuan beda oleh Mamahnya. Hingga kelas enam SD Adam masih di suapin, “kalau tidak ya gak mau makan, maka dari itu terpaksa saya harus nemenin setiap ia latihan” kata Mamahnya.

Sejak tahun 2006, bocah 12 tahun ini sudah mulai menjajal kompetisi panjat dinding tingkat SMU di Kabupaten Bogor. Meski tidak menorehkan prestasi tetapi sifat keras kepalanya membuat ia terus berusaha agar bisa bersaing. Tahun 2007 ia kembali mengikuti kejuaraan lokal setingkat SMU di Kabupaten Bogor, tetapi ia kembali gagal.

Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh FPTI Kabupaten Bogor, Adam hampir tak pernah absen. Pada kesempatan Open Competition Part 1 FPTI Kabupaten Bogor 2008, nama Adam Bramantio kembali terdaftar menjadi peserta. Meski sudah terlihat maksimal, tetapi nyatanya adam belum mampu bersaing dengan para peserta yang usianya 7 tahun diatasnya.

Dari ketiga kejuaraan yang pernah ia ikuti, tentu banyak memberikan pelajaran dan pengalaman baginya. Pada ajang kejurda Junior 2008 yang di selenggarakan di kabupaten Bekasi, Adam dan sebelas teman sebayanya berkesempatan mewakili kontingen Kabupaten Bogor untuk bersaing pada ivent tersebut.

Adam yang turun di kelas Lead Spider kid A Usia 12 Tahun putra pada Kejurda kelompok Umur 2008 memperoleh hasil gemilang, ia mampu memperoleh medali emas pada kesempatan tersebut. Ini merupakan emas pertama bagi adam setelah tiga kali mengikuti kejuaraan, “Medali emas ini saya persembahkan buat Mamah dan Papah” Kata Adam sambil mengusap keringat di kening.

Setelah perolehan medali emas pertama, Adam mendapat kesempatan untuk mengikuti Kejuaraan Tingkat Nasional (kejurnas) yang saat ini tengah berlangsung di kabupaten Yogyakarta. Biro Pelatih Cabang FPTI Kabupaten Bogor Kristy Wenas targetkan Adam memperoleh medali, “Minimal tiga besar” kata Kristy.

Kristy yakin bahwa Adam mampu bersaing di ajang kejurnas Junior 2008, karena menurut dia Adam adalah sosok anak yang cerdas dalam menghadapi jalur-jalur pemanjatan, disamping itu, tekadnya yang kuat akan membawanya keatas podium juara. “Saya yakin, karena disamping itu persiapannya juga sudah cukup” Kata pelatih berkumis tipis yang akrab di sapa Kang oelle.

Dari FPTI kabupaten Bogor Adam tidak sendirian, ada 5 atlet lainnya yang mempunyai kesempatan sama dengan Adam, yaitu Boy, Bim, Dina, Dahlia, dan Ray. Mereka adalah atlet junior binaan FPTI Kabupaten Bogor yang mewakili tim Jawa Barat dalam mengikuti Kejurnas Kelompok Umur Tahun 2008 (Kens).

Jumat, 21 November 2008

Kejurnas Panjat Tebing Junior 2008


"FPTI Kabupaten Bogor Targetkan tiga Medali"

FPTI News, Gelar juara umum pada ajang kejurda Junior 2008 yang di tempati oleh FPTI Kabupaten Bogor memberikan jalan bagi ke-enam atlet untuk bertanding dalam ajang Kejurnas Junior yang akan di selenggarakan pada tanggal 25-29 November 2008 di Kabupaten Yogyakarta.

Enam orang atlet tersebut yaitu Ray Emilia (Spider Kid C Pi), Adam Bramntio (Spider Kid A Pa), Bim Sigrid (Youth B Pa), Nurdiana Haerani (Youth B Pi), Tb Boy (Youth A Pa), dan Lia Em Dahlia (Youth A Pi) sudah tercatat sebagai tim Jawa Barat yang akan berlaga di kejuaraan Nasional Junior 2008.

Keterlibatan mereka tercatat dalam SURAT KEPUTUSAN No. 045/SKEP-FPTI/JBR/11.2008 tentang: tim kejurnas FPTI Jawa Barat, yang disampaikan kepada Pengcab FPTI Kabupaten Bogor sebagai dasar surat pemanggilan mereka. Rencananya Keenam atlet tersebut yaitu Ray, Adam, Bim, Dina, Boy, dan dahlia akan berangkat ke Bandung pada Sore ini (22/11/08).

Tentang kesiapan atlet binaan FPTI Kabupaten Bogor yang akan mengikuti Kejurnas junior 2008, Biro pelatih Cabang FPTI kabupaten Bogor kristy Wenas mengatakan “persiapannya sudah cukup, kami targetkan tiga emas buat atlet asal kabupaten Bogor” Kata kristy tadi malam (Kens).

Gotong Royong



"Bersama Kita Bisa"

FPTI News,
Budaya gotong royong merupakan budaya asli Indonesia yang sudah melekat pada setiap wilayah atau daerah. Pada era tahun 1990-an ke atas, budaya tersebut masih kental dirasakan dan dilaksanakan di tengah masyarakat, seperti di Cibinong. Namun seiring dengan waktu yang berjalan, budaya tersebut seakan terkikis oleh budaya luar yang kebanyakan bersifat invidualis.


Budaya gotong royong dan kemanusiaan di Cibinong saat ini terlihat seolah terkikis oleh pengaruh budaya dari luar negeri. Budaya gotong royong yang begitu indah, dimana masyarakat seakan tidak segan untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk lingkungan serta memberikan pertolongan antar sesama, saat ini kondisinya semakin terkikis oleh zaman.


Selain digrogoti oleh budaya luar negeri, romantisme gotong royong yang hampir punah juga di pengaruhi oleh konflik sosial yang terjadi ditengah masyarakat dari berbagai macam faktor, seperti kecemburuan sosial, persaingan usaha, serta masalah jabatan politik. Perkembangan persaingan politik ditengah masyarakat yang sudah menyusup hampir di tiap Rt di Kecamatan Cibinong juga merupakan salahsatu pemicu kepunahan budaya gotong royong.


Tidak dapat dipungkiri bahwa isu dan persaingan partai politik saat ini kian memanas ditengah masyarakat. Ketentraman kehidupan bermasyarakat yang dulu sempat romantis yang diwarnai oleh budaya gotong royong, tidak menutup kemungkinan akan terpecah belah akibat dampak persaingan politik, karena tidak setiap masyarakat di Cibinong bisa menyikapi perbedaan tanpa ada dampak negativnya.


Menurut ajaran Bung Karno, Pancasila kalau diperas implementasinya adalah gotong royong. Maknanya adalah bahwa tolak ukur tinggi rendahnya kwalitas pemahaman dan penerapan Pancasila bangsa Indonesia, bisa dilihat dari budaya gotong royongnya. Bila budaya gotong royongnya berjalan secara baik, maka sebenarnya bangsa ini sudah melaksanakan ideologi Pancasila dengan baik, begitu juga sebaliknya.


Perkembangan kehidupan di lingkungan Cibinong saat ini telah banyak terpengaruh oleh budaya barat dan modern yang lebih individualis dan lebih menghargai persaingan bebas serta survival of the fittest telah merubah budaya gotong royong yang asli menjadi lebih egoistis, individualistis dan profit oriented, sehingga membuat pudar budaya gotong royong.


Maka dari itu, akibat persaingan tersebut mereka yang tidak memiliki keunggulan comperative menjadi tersingkir dan terpinggirkan, mereka yang tersingkir dan terpinggirkan ini, sebagian ada yang berusaha melakukan perlawanan dengan cara yang tidak sehat, membuat perkumpulan kecil dan saling hujat serta saling menjatuhkan antar sesama dalam upaya memecah belah kehidupan bermasyarakat.

Budaya gotong royong yang asli dan benar adalah budaya bekerja sama menyumbangkan apa yang menjadi kelebihan/keungulannya untuk disumbangkan kepada masyarakat sekitar, bisa berupa materi, pikiran, waktu ataupun tenaga. Perlu diketahui bahwa budaya gotong royong adalah budaya keikhlasan menyumbang apapun yang menjadi kelebihannya dalam masyarakat, bukan budaya mengemis dan minta tolong.


Bila budaya gotong royong ini difahami secara baik dan benar, maka setiap anggota masyarakat akan berusaha memperkuat keunggulan comperative dan competitivenya agar bisa menyumbang apapun yang menjadi keunggulannya untuk kepentingan bersama demi perbaikan hidup bermasyarakat, sehingga akan sangat mudah menyelesaikan krisismultidimensi yang terjadi.


Pada beberapa wilayah di Kecamatan Cibinong, budaya hasil kreasi cerdas dari nenek moyang ini masih ada, tetapi dapat dikatakan bahwa budaya gotong royong di wilayah cibinong tidak berjalan secara alamiah, melainkan harus selalu di gebah-gebah oleh tokoh masyarakat, ketua Rt/rw, ketua pemuda, atau kegiatan ini ditunggangi oleh kepentingan politik.

Hal tersebut menunjukan bahwa para pemegang jabatan diwilayah masihg-masing sangat mempunyai peran yang menentukan untuk mempertahankan iklim yang harmonis guna mewujudkan budaya gotong royong yang romantis di kehidupan bermasyarakat. Karena gotong-royong sebagai warisan budaya saat ini sebenarnya lebih merupakan keping-keping tradisi yang tidak lagi utuh.

Sebagaimana yang dapat disaksikan, gotong-royong kini tidak lebih dari sebuah produk budaya primitif yang aktualitasnya tidak lebih dari sebuah proses rekonstruksi masa lampau. Sebagai produk budaya yang adi luhung, maka gotong-royong mestinya tetap lestari dan menjadi pilihan warga dalam setiap pemecahan persoalan sehari-hari, karena ia adalah solusi yang paling efektif dan efisien di tengah kondisi zaman yang serba menghimpit.

Makna kegotong-royongan bertumpu pada fondasi pemikiran yang humanis dan dikonstruksi di atas paham interkoneksitas dan tradisi komunalisme egaliter, yakni “berat sama dipikul” dan “ringan sama dijinjing”. Artinya, produk budaya ini lahir sebagai jawaban dan sekaligus pembuktian betapa manusia itu lemah, punya keterbatasan, sehingga memerlukan pihak lain di luar dirinya. Tetapi, benarkan demikian kondisi kehidupan dewasa ini?(Kens).

Ray Emilia


"Gemas"

Nama Lengkap : Ray Emilia
Nama Panggilan : Ray
Tempat/Tgl Lahir : Bogor 11 mei 1999
Alamat Jelas : Kp kaum, Jl Transyogi 2 Cileungsi kabupaten Bogor
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 9 Tahun
Kategori : Lead
Pekerjaan : Pelajar, SDN 02 Cileungsi Kelas 4
Bergabung Dengan FPTI
Kabupaten Bogor Sejak : Tahun 2008
Alasan Bergabung dengan FPTI : Ingin menjadi atlet yang dapat membanggakan kedua orangtua
Lomba Yang Pernah Diikuti Hingga Akhir Th 2008:
1. kabupaten Bogor Open 2008
2. Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat kecamatan cileungsi 2008
3. Kejurda Junior Jabar 2008

Prestasi 3 Besar Yang Pernah Diraih Sampai Akhir Th 2008:
1. Peringkat 6, kabupaten Bogor Open 2008
2. Peringkat 1, Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat kecamatan cileungsi 2008
3. Peringkat 1, kejurda Junior Jabar 2008

Target Apa Yang Ingin Di Capai : Selalu ingin menjadi juara 1


FPTI News, Anggapan bahwa olahraga panjat tebing adalah olahraga ekstreme yang hanya dilakoni oleh pria dewasa, kini harus di tepis jauh-jauh. Wanita pun bisa melakukannya, bahkan seorang anak wanita usia 9 tahun dapat memanjat dan berprestasi di tingkat Jawa Barat.

Kemenangan Ray Emilia di ajang Kejurda Junior tingkat Jawa Barat 2008 memberikan jalan baginya untuk bertanding dalam ajang Kejurnas Junior yang akan di selenggarakan pada tanggal 25-29 November 2008 di Yogyakarta. Ray, sapaan akrab Ray Emalia yang turun di kelas spider kid C usia 9 tahun putri akan mewakili tim Jawa Barat pada Kejurnas tersebut.

Sembari berteriak, bocah kelahiran 11 Mei 1999 mencengkram tali karamantle dengan kuat. Ia gemas lantaran jalur yang ia panjat tak kunjung tembus saat latihan hari minggu 16 November kemarin. Meskipun sulit tetapi tidak memupuskan usahanya untuk terus memanjat jalur latihan yang disediakan.

Ray belum sampai setahun bergabung dengan FPTI Kabupaten Bogor, tetapi dengan tekad dan usahanya yang keras ia mampu menyumbangkan medali emas untuk Kabupaten Bogor pada ajang Kejurda Junior tingkat Jawa Barat 2008 yang dilaksanakan di FPTI Kabupaten Bekasi Oktober 2008 lalu.

Perjalanan karier Ray di cabang olahraga panjat tebing berawal dari kejuaraan panjat dinding tingkat kecamatan cileungsi yang di laksanakan oleh pecinta alam Jalabia cileungsi pada Agustus 2008 yang di kemas sebagai rangkaian acara Hut RI tahun 2008, sekaligus mensosialisasikan olahraga panjat tebing kepada masyarakat (kens)

Rabu, 12 November 2008

Aksi Alain Robert Tertunda

FPTI News, Pemanjat gedung profesional asal Perancis atau disebut manusia laba-laba, Alain Robert tengah berada di Jakarta, Rabu (12/11). Rencananya ia akan memanjat Wisma Mulia Jakarta dalam ragka peluncuran koran berbahasa Inggris JakartaGLOBE. Kristianto Purnomo (KP) 12-11-200. Alain Robert, spesialis pemanjat gedung pencakar langit tanpa alat, terpaksa membatalkan aksinya menaklukkan Gedung Wisma Mulia di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Pembatalan itu karena kepolisian belum memberikan izin kepada warga negara Prancis itu. "Aksi dibatalkan karena belum mendapatkan izin dari Mabes Polri," ujar Andreas Baremanus, salah seorang staf pengelola gedung Wisma Mulia di Jakarta, Rabu (12/11/2008).

Kini, sambung dia, Alain tengah berada di Mabes Polri untuk mengurus proses perizinan. Di sisi lain, pihak pengelola gedung sendiri tidak mempersoalkan rencana Alain memanjat gedung. "Asalkan ada izin dari polisi kami mengizinkan," ujarnya.

Perlu diketahui, sang legenda Alain Robert, the real spiderman dari prancis berencana akan memanjat Gedung Wisma Mulia tanpa peralatan sekira pukul 11.00 WIB. Namun, pria yang dikenal memiliki hobi memanjat gedung-gedung tinggi itu harus menunda aksinya karena belum mengantongi izin dari polisi.


Selama puluhan tahun lelaki Prancis ini nekat memanjat gedung maha-tinggi di berbagai negara walaupun tidak mendapat izin dari aparat setempat, mulai menara Eiffel hingga tower kembar Petronas di Malaysia dan National Bank of Abu Dhabi.

Seperti sering muncul di tivi, dia selalu memanjat bangunan tanpa memakai alat bantu sama sekali. Dia hanya membawa chalk bag yang berisi magnesium karbonat yang diusapkan ke tangannya supaya tidak licin. Begitu pula saat memanjat tebing terjal, tidak ada tali yang diikatkan ke tubuhnya seperti halnya para pemanjat profesional.
Maka seandainya tangan atau kakinya tergelincir, dia pasti terjatuh dan … kau pasti tahu akhirnya.

Menurut Wikipedia, Alain Robert pertama sekali memanjat gedung di usia 12 tahun. Saat itu dia pulang ke rumah, di lantai 8 sebuah apartemen yang disewa orangtuanya, tapi kuncinya tertinggal. Karena tak sabar menunggu, dia pun memanjat apartemen itu dan masuk lewat jendela. Dalam perjalanan karirnya sebagai pemanjat solo tanpa alat bantu, dia belum pernah terjatuh dari gedung atau tebing yang dipanjatnya. Pernah dia mengalami penyakit sehingga dokter mengatakan dia tidak boleh lagi memanjat karena terlalu berisiko, tapi dia tidak peduli dan terus memanjat hingga saat ini.

Di situsnya Alain Robert berkata: “Memang kita manusia punya keterbatasan, tapi sebenarnya kita bisa mencapai hasil yang lebih baik dan meraih impian kita, yaitu dengan mengenali kekuatan yang ada dalam diri dan mengasahnya. Aku benar-benar yakin bahwa dengan iman [rasa percaya diri] kita bisa memindahkan gunung.”

Meski demikian, laki-laki kelahiran 7 April itu tetap saja dihantui rasa takut setiap menjalankan aksinya itu. "Kadang ada keraguan saat memanjat. Apa bisa sampai ke puncak," katanya. Bahkan, menurut pengakuannya, dia adalah penderita takut ketinggian sewaktu masih kecil. Rasa takut itu perlahan berkurang ketika ia harus memanjat gedung apartemen tempat tinggalnya yang berada di lantai tujuh karena ia kehilangan kunci apartemen.

Sejak itulah, ia mengembangkan hobi berbahaya yang dia katakan sebagai tantangan itu. "Kuncinya adalah pengambilan keputusan yang tepat, penghitungan risiko, dan mengendalikan rasa takut," katanya.

Ia menyadari benar bahwa hobinya itu bukannya tanpa risiko. Karena itu, ia berprinsip tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam melakukan pemanjatan.

"Memanjat itu menyebabkan ketagihan. Saya memanjat untuk menikmati hidup, menyalurkan hobi, ketegangan, bisa keliling dunia, dan berjumpa banyak orang," ujarnya.

Selain risiko kecelakaan, hobi itu juga kerap membuatnya berurusan dengan pihak yang berwajib. Sebab, dalam banyak pemanjatan, sebenarnya dia tidak dilengkapi izin.

"Saya pernah dikejar-kejar petugas seusai memanjat Sears Tower di Chicago," katanya. Beberapa kali dia bahkan dituntut hukuman penjara. "Waktu terlama saya dipenjara adalah sembilan hari," ujar pria dengan tinggi badan 160 sentimeter itu.

Karena itu, dalam setiap pemanjatan ia selalu menyiapkan pengacara yang selalu bilang ke petugas, "Kalau mau, tangkap saja, tapi jangan bahayakan hidupnya dengan mengganggu saat memanjat."(Kens)

Senin, 10 November 2008

Gunung Gede Pangrango


Satu Menjadi Dua


FPTI News, Sejarah Kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango mempunyai arti penting dalam sejarah konservasi di Indonesia, hingga saat ini kawasan Gunung Gede-Pangrango telah dikenal secara luas, karena daerah ini merupakan yang pertama kali di tetapkan sebagai kawasan cagar alam di Indonesia yakni pada tahun 1889.

Sebelumnya pada tahun 1830 di lereng Gunung Gede Pangrango dibangun Kebun Raya Cibodas yang juga dikenal sebagai tempat penanaman jenis-jenis tumbuhan eksotik yang pertama di Indonesia, sampai abad ke-19 seluruh lereng Gunung Gede masih tertutup hutan yang lebat. Pada waktu Junghun melakukan kunjungan pertama pada tahun 1843, keadaan jalan sudah baik dan sering dilalui

Pada tahun 1925 Kebun Raya Cibodas diperluas ke arah puncak Gunung Gede-Pangrango sebagai kawasan cagar alam dengan luas seluruhnya ± 1.040 hektare. Bersamaan dengan perkembangan di daerah ini, terjadi pula penunjukan-penunjukan baru areal hutan sekitarnya baik sebagai cagar alam, hutan wisata,hutan lindung, hutan produksi, areal perkebunan maupun sebagai tempat permukiman/pertanian.

Pada tanggal 6 Maret 1980, Mentri Pertanian menetapkan kawasan yang meliputi Cagar Alam Cibodas, Cagar Alam Cimungkat, Cagar Alam Gunung Gede-Pangrango, Taman wisata Situgunung dan kawasan TN Gunung Gede-Pangrango.

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango mempunyai luas 15.196 hektare, secara geografis terletak antara 106°58´ BT dan 5°46´LS, kawasan ini termasuk dalam wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi (Jawa Barat). Kawasan ini dibatasi oleh hutan lindung atau hutan produksi, perkebunan dan tanah milik dan permukiman.

Secara Topografi, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan dataran tinggi yang terdiri dari rangkaian gunung berapi, terutama yaitu Gunung Gede (±2.958 m dpl) dan gunung Pangrango ( ±3.019 m dpl), serta beberapa gunung lainnya. Gunung Gede dan Gunung Pangrango ini dihubungkan oleh punggung bukit sepanjang ± 2500 m dengan sisinya membentuk lereng curam berlembah ke arah bawah menuju ke dataran Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Daerah puncak Gunung Gede mempunyai kawah yang lebih tua daripada kawah Gunung Pangrango dengan dinding batu curam. Dinding kawah ini terbuka ke arah timur laut dan merupakan lembah ke arah Sungai Cibatu.

Secara umum kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan dataran tinggi tanah kering. Sebagian kecil daerah rawa-rawa, yaitu daerah sekitar Cisaat (Rawa Goyonggong) dan tepi Danau Situnggung. Bentuk lapangan berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan kelerengan lapangan antara 25% - 45%, serta variasi ketinggian antara 1.000-3.019 m dpl.

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan salah satu daerah terbasah di Pulau Jawa dengan curah hujan rata-rata antara 3.000-4.200 mm/tahun. Musim hujan berlangsung dari Oktober-Mei dan antara Desember-Maret curah hujannya melebihi 400 mm/bulan. Seringkali puncak dan punggung gunung diselimuti awan dan kabut tebal. Suhu kawasan ini berkisar antara 10°C-18°C, semakin keatas suhu makin menurun hingga mencapai kurang dari 10°C dengan kelembaban udara antara 80%-90%.kecepatan angin yang cukup tinggi di puncak gunung, menyebebkan suhu bertambah rendah.

Puncak Gunung Pangrango sedikit sekali menerima sinar matahari dan hampir sepanjang hari tertutup oleh awan. Lereng-lereng di sebelah timur umumnya menerima lebih banyak sinar matahari, karena keadaan cuaca pada pagi hari lebih cerah dibandingkan sore hari. Kadang-kadang terjadi frost (hujan salju rintik-rintik) terutama pada daerah perkebunan teh di lereng selatan.

Pada musim penghujan berhembus angin muson barat daya.Antara Februari-Maret angin berhembus cukup kencang dan sering mengakibatkan robohnya pohon-pohon. Pada musim kemarau berhembus angin muson timur laut dengan kecepatan rendah.

Dikawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ada tiga zona tumbuhan berdasarkan perbedaan tinggi tempat yaitu zona sub montane (ketinggian 1.000-1.500 m dpl), zona montare(1.500-2.900 m dpl) dan zona sub alpine (2.400 m dpl ke atas). Tumbuhan di setiap zona berbeda baik fisik maupun komposisinya. Secara keseluruhan hutan di kawasan ini digolongkan pada tipe hutan tropis.

Di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terdapat dua buah alun-alun padang rumput, disepanjang tepi alun-alun tersebut di domonir oleh tumbuhan bunga Edelwiss (Anaphalis javanica), yang sering disebut bunga abadi karena tidak pernah layu. Tumbuhan asli setempat dan sangat jarang antara lain alang-alang. Di kawasan air terjun Cibeureum terdapat liparis muconatus yaitu anggrek asli dari Gn. Gede. dan bersifat endemik (tidak ditemukan di daerah lain)

Dikawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango juga terdapat empat jenis Kera, antara lain adalah Gibbon Jawa/Owa. Satwa endemik di pulau Jawa tersebut hidup berkelompok terdiri dari 2-4 ekor. Penyeberannya terbatas pada daerah tertentu yaitu di lereng sebelah barat daya Cibadak, Gibbon Jawa adalah termasuk binatang langka yang dilindungi.

Selain itu juga diisekitar air terjun Cibodas terdapat jenis Kera Surili yang sangat pemalu dan sulit dilihat. Jenis lainnya adalah Kera (Macaca fascicularis) dan Lutung (Presbytis cristata). Sedangkan satwa lainnya adalah Macan tutul (Panthera pardus), Anjing hutan, Babi hutan dan golongan mamalia kecil serta sejumlah jenis burung.

Cara mencapai Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sangat mudah, dapat dicapai dari beberapa kota di sekitarnya seperti Jakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung. Jakarta-Cibodas ± 100 km dan Bogor-Cobodas ± 36 km. Cibodas merupakan pintu gerbang utama Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango dapat dicapai dengan mempergunakan berbagai jenis kendaraan.


Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango juga dapat dicapai melalui Cipanas yang terletak pada jaringan jalan raya Jakarta-Bandung untuk kemudian menuju Pacet sampai di pintu gerbang kedua di Gunung Putri. Sedang dari jaringan jalan Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur sampai pintu gerbang ketiga di Salabintana yang terletak di sebelah utara Sukabumi berjarak 7 km.


Perjalanan dari Jakarta melalui Bogor menuju Situgunung, yang merupakan pintu gerbang ketiga dari Tamman Nasional Gunung Gede-Pangrango (dengan jarak tempuh sekitar 110 km), dapat dicapai dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.


Dikawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango juga terdapat obyek wisata yang memiliki daya tarik yang khas untuk berolah raga jalan kaki (hiking), mendaki (climbing), berkemah (camping), memotret (phot hunting), menyaksikan dan menikmati keindahan alam vegetasi komunitas Edelweiss berupa rumput yang sangat indah serta bermalam di puncak Gunung Gede untuk menyaksikan terbitnya matahari pada pagi hari.


Di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terdapat Telaga Biru ( 1,5 km dari pintu masuk Cibodas). Disebut Telaga Biru karena airnya biru yang disebabkan oleh sejenis ganggang biru yang hidup didalamnya. Obyek wisata lainnya adalah Rawa Gayonggong yang terletak 1,8 km dari pintu masuk Cibodas.

Di kawasan Taman Nasional Gunung Pangrango juga dapat kita jumpai beberapa air terjun antara lain; air terjun Cibeureum terletak 2,5 km dari pintu masuk Cibodas dan air terjun Salabintana yang terletak 2 km dari pintu masuk Salabintana (Perbawati). Air terjun Salabintana merupakan air terjun paling tinggi alirannya di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango.

Air terjun yang lainnya yaitu Curug Sawer, Curug Sawer terletak 2 km dari pintu masuk Situgunung. Dalam komplek air terjun Curug Sawer ini terdapat air terjun Cimanaracun yang menjadi daerah pemasok air untuk danau Situgunung. Ditengah perjalanan pendakian terdapat pula sumber air panas yang letaknya 5,2 km dari pintu masuk Cibodas. Sumber air panas diperkirakan berasal dari mata air yang berdekatan dengan kawah Gn. Gede.

Kawah Gn Gede masih aktif, secara periodik mengeluarkan gas yang berbau belerang. Ada tiga buah kawah dalam satu komplek yang berdekatan yaitu Kawah Ratu (paling besar), Kawah Lanang dan Kawah Wadon. Biasanya para pelancong jarang sekali memasuki kawah-kawah yang terdapat di gunung Gede, tetapi hanya menyaksikan dari puncak Gunung gede saja.

Di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terdapat dua alun-alun, yaitu alun-alun Suryakencana di lereng Gunung Gede dan Gunung Gumuruh, serta alun-alun Pangrango di lereng Gunung Pangrango. Di alun-alun Suryakencana terdapat tempat berkemah berkapasitas 400 tenda, sedangkan di alun-alun mandalawangi hanya bisa mendirikan 50 tenda. Di kedua alun-alun pendaki dapat menikmati hamparan pemandangan bunga Edelweiss yang bertebaran memutih.

Sementara itu, dataran pegunungan Gunung Gede-Pangrango memiliki pemandangan alam yang sangat indah dan udara nyaman dengan hamparan perkebunan teh di lereng-lerengnya.

Upaya pengelola menyediakan berbagai fasilitas terus dilakukan, antara lain menyediakan wisma tamu, wisma cinta alam, pusat informasi di Cibodas dan pintu gerbang jaga yang ada di Gunung Putri, Salabintana dan Situgunung. Sementara, pondok wisata terletak di Situgunung dan bumi perkemahan di Gunung Putri.


Disediakan juga tempat berteduh (shelter) terdapat di 27 lokasi antara lain di Cibodas 15 buah, di Situgunung 7 buah dan di Gunung Putri 5 buah. MCK terdapat di 10 lokasi antara lain di Cibodas 5 buah, Situgunung 3 buah dan di Gunung Putri dua buah. Adapun fasilitas di luar TN seperti bungalow, losmen, hotel dan lain-lain banyak terdapat di Cisarua, Cimacan, Cipanas, Slabintana dan Cipayung (Kens).


Selasa, 04 November 2008

Alam Adalah Guru Terbaik

Bergegas menembus kabut

FPTI News, Proses mencari pengalaman melalui alam terbuka sudah ada sejak zaman yunani kuno, kegiatan alam terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821 saat didirikannya Round Hill School. Moral dan dan kebijakan antar sesama adalah tujuan utama sekolahnya. Mereka yakin bahwa dengan program latihan yang intensif, ekspedisi, refleksi dan pelayanan ke sesama mampu membuat hidup baru lebih bermakna.


Tanpa bermaksud mengekor, Pada Tanggal 04 Agustus 1996, Sekelompok pemuda di Cibinong tertarik untuk mencoba hidup baru yang lebih bermakna dengan menghimpun diri dan mendirikan Organisasi Remaja Cinta Alam Jabal 27. Organisasi ini merupakan salahsatu dari sekian banyak organisasi pecinta alam yang tumbuh dan berkembang di Cibinong.

Manusia pada dasarnya dapat memahami kehidupan ini dari alam semesta. Alam semesta adalah sumber kearifan dan tempat belajar bagi semua orang, senada seperti yang diucapkan oleh Uus Suherman yang saat ini menjabat sebagai Pembina Jabal 27 ”Alam terbuka merupakan sekolah dan sekaligus guru terbaik bagi manusia, karena didalamnya tersimpan berjuta makna, kata Uus.


Tidak terlepas dari nama para pendiri Jabal 27, yaitu Uus, Udin, Rons, Nizomi, Hendro, Opik, Wiwie, Jawer, Mamat, Didi, Sulistiono, Dewi, Ridwan, Ida, Dia, Ayu, Ade, Rusland, Didin, Anin, Eko, Wahyu, Bardianto, Daryanto, Sulis, Untung, Muchtar, Mona. Jabal 27 didirikan dengan tujuan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air, peduli lingkungan sekitar, menolong antar sesama.


Rasa ingin tahu yang paling mendasar hampir dimiliki oleh setiap manusia dimuka bumi ini, dengan adanya motivasi kebutuhan psikologis, sperti halnya kebutuhan pengalaman baru, kebutuhan keberanian dan ketabahan, kebutuhan akan berprestasi, kebutuhan unuk diakui oleh lingkungannya maka Jabal 27 masih terus eksis sampai dengan saat ini.

Segores perjalanan organisasi Remaja Cinta Alam Jabal 27 adalah cermin dari kehidupan yang sulit, namun tidak usah cepat ditangisi apalagi harus segera menyerah. Hidup adalah suatu perjuangan, Pengembaraan di gunung-gunung yang tinggi, hutan rimba yang lebat, jurang-jurang yang dalam, tebing-tebing yang terjal, bergulat dengan arus deras, riam atau jeram, bahkan lautan luas.


Hal ini disadari atau tidak tentu akan memberi pengaruh pada bentuk karakter pribadi seseorang. Berbagai rintangan yang dihadapi di dalam pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah, tidak mudah putus asa. Di tengah kebesaran alam, keindahan dan mungkin keganasannya, seorang Jabal 27 akan semakin menyadari keagungan Tuhan Sang Pencipta alam semesta (Kens).

Hari Ini Milik Siapa?

Khusu

FPTI News, Harimu adalah hari ini kawan, jika hari ini anda dapat makan nasi hangat, maka apakah nasi basi yang telah anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada)itu akan merugikan anda? Jika kita dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka kenapa mesti bersedih atas air asin yang kita minum kemarin. Atau menantikan air jernih esok yang belum tentu ada.

Kita harus percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat, maka kita akan menundukan diri untuk berpegang pada prisip: "Aku hanya akan hidup hari ini" Maka dengan prinsip itu, setiap detik kita akan disibukan dengan memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan selalu berusaha maksimal dalam berbagai hal.

Pada hari dimana kita hidup saat ini, alangkah baiknya kita membagi waktu dengan bijak. Mari kita jadikan setiap menitnya laksana ribuah tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari ini, dan mari kita persembahkan sesuatu yang paling indah untuk hari ini.

Pada hari ini pula, marilah kita kita curahkan seluruh perhatian, kepedulian, dan kerja keras. keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Umur kita mungkin tinggal hari ini, maka anggaplah masa hidup kita hanya hari ini. Atau seakan kita dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini pula. Dengan begitu hidup kita tidak akan tercabik-cabik diantara keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian dan sangat menakutkan.

Aku akan hanya hidup hari ini, maka akan aku ucapkan kepada masa lalu yang telah berlalu "Tenggelamlah seperti matahari". Aku tidak akan pernah menangisi kepergianmu dan kamu tidak akan melihatku termenung sedetikpun untuk mengingatmu. Kamu telah pergi tinggalkan aku, pergi dan jangan pernah kembali.

Wahai masa depan, engkau masih dalam ketidakpastian. Maka aku tidak akan berkhayal dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. dan aku tidak akan memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena mungkin hari esok tak kunjung datang. Hari esok adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satupun darinya yang tahu tentang apa yang akan terjadi pada hari esok. Maka, hari ini akan menjadi milik kita bersama (Kens).

Senin, 03 November 2008

FPTI Kebanjiran Prestasi

Gembira

FPTI News, Dalam berapa minggu terakhir FPTI Kabupaten Bogor terus disumbangkan medali oleh para atletnya. Pada ajang kejurda kelompok umur tingkat Jawa Barat 2008 yang diselenggarakan di wall climbing tambun, Bekasi 24-26 Oktober 2008, atlet junior FPTI Kabupaten Bogor mampu memperoleh sembilan medali, dengan hasil perolehan tersebut FPTI Kabupaten Bogor menyandang gelar juara umum.

Dalam ajang bergengsi tersebut FPTI Kabupaten Bogor unggul atas perolehan empat emas, tiga perak, dan dua perunggu. Sedangkan di posisi kedua ditempati oleh Cianjur dengan perolehan tiga emas, tiga perak, dan satu perunggu. Kemudian disusul oleh Karawang yang menempati posisi ketiga dengan perolehan tiga emas, dan dua perak. Sedang tuan rumah Kabupaten Bekasi harus puas atas perolehan satu emas tiga perak, dan empat perunggu dengan menempati posisi keempat.

Dua hari kemudian secara bersamaan diberangkatkan tiga orang atlet ke Kalimantan Tengah dan satu orang atlet ke Yamaguchi Jepang. Tiga orang atlet yaitu Syabudin, Reza, dan Indra dikirim Ke Kalteng untuk mengikuti kejuaraan "Bupati Batara Open Wall Climbing 2008" yang di diselenggarakan di Taman Rekreasi Remaja Kota Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Kalteng. Sedangkan satu orang atlet junior, yaitu Tb Boy dikirim ke Yamaguchi Jepang untuk mengikuti kejuaraan Asian Youth Championship.

Sarana latihan FPTI Kabupaten Bogor terlihat semakin berdiri tegak meski tiga hari belakangan ini terus diguyur hujan, bersamaan dengan hujan deras sepanjang malam rumput-rumput di lapangan Tegar Beriman, dimana tempat biasa para atlet panjat tebing berlatih terlihat hijau berkilau. Harapan yang dinanti oleh pengurus cabang FPTI Kabupaten Bogor, secara bertahap dijawab dengan prestasi para atlet.

Setelah disumbang sembilan medali dalam ajang Kejurda kelompok umur, FPTI Kabupaten Bogor kembali mendapat kabar baik dari Taman Rekreasi Remaja Kota Muara Teweh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah. Syabudin, atlet Speed (Kecepatan) pada nomor umum putra, untuk kali pertama mendangakkan kepala dalam ajang Kejuaraan tingkat Nasional (kejurnas) dan berdiri diatas podium untuk mendapat gelar juara satu.

Sedangkan Reza, yang juga atlet speed FPTI Kabupaten Bogor hanya mampu menduduki peringkat ketiga pada Kejurnas yang memperebutkan uang tunai Rp. 40 juta tersebut. "memang diantara kami harus ada yang mengalah, karena saya dan Reza ketemu dan harus saling mengalahkan pada babak kwalifikasi dan akhirnya saya yang lebih beruntung saat itu,"kata Budi.

Pada nomor Lead (Kesulitan) umum putra dalam ajang Kejurnas "Bupati Batara Open Wall Climbing 2008", Indra Yoga yang dikenal sebagai king of the boulder asal Kabupaten Bogor menempati peringkat pertama. Sedangkan peringkat kedua diraih oleh Khairullah, pemanjat asal Kalimantan Selatan dan juara tiga ditempati oleh Ponti Hardianto, pemanjat asal Eiger Bali.

Kabar memilukan dari Negeri Sakura, Tb Boy yang mengikuti Asian Youth Championship di Yamaguchi Jepang menempati posisi kelima di nomor speed (Kecepatan) dan peringkat ke sepuluh pada nomor lead (kesulitan) male youth A. "Untuk Boy merupakan hasil yang baik dalam bersaing di tingkat Asia, karena pemanjat junior kelas dunia semua turun disana, maka untuk menempati posisi yang diraih Boy saat ini bukan hal yang mudah", kata Biro pelatih Cabang FPTI Kabupaten Bogor, Kristy Wenas.

Sore ini nampak para atlet tetap berlatih, meski sudah banyak merauk medali nampaknya FPTI Kabupaten Bogor belum merasa cukup, "Hari ini sudah mulai latihan seperti biasa walaupun porsinya tidak terlalu berat, karena sebagian atlet ada yang baru sampai rumah tadi malam dari kalteng, maka hari ini lebih banyak kearah evaluasi hasil kejuaraan kemarin", kata Bidang Kompetisi FPTI Kabupaten Bogor, Kendisan.

Biro Pelatih Cabang FPTI Kabupaten Bogor mengatakan, "Bahwa ini merupakan awal dari porestasi mereka, jadi saya harap para atlit dan pengurus yang lain tidak cepat merasa puas. Dan yang terpenting kita harus pertahankan posisi juara para atlet FPTI Kabupaten Bogor dengan terus berlatih secara konsisten, karena para lawan juga akan terus berlatih keras, kalau kita lengah maka akan tertinggal", kata Kristy Wenas (Kens).

Sabtu, 01 November 2008

Wilayah Bogor Barat Dan Potensinya

Oleh: Derri Nurdiana
Biro Vertical Rescue FPTI Kabupaten Bogor

FPTI News, FPTI Kabupaten Bogor sedang gencar-gencarnya melakukan pembenahan kepengurusan untuk memajukan olahraga panjat tebing di kabupaten Bogor. Program-program yang telah berjalan dengan baik diantaranya sirkuit berseri yang diadakan guna mencari dan mengembangkan atlet-atlet yang nantinya bakal dijadikan team panjat tebing untuk membela kabupaten Bogor di ajang Even daerah ataupun nasional bahkan kalau dapat memenuhi syarat tidak menutup kemungkinan bisa diikut sertakan di even internasional.

Musyawarah cabang FPTI yang baru-baru kemarin digelar dan baru juga terbentuk kepengurusannya harus lebih ekstra dan lebih jauh lagi dalam mempromosikan panjat tebing sebagai olahraga yang dikenal dan diminati oleh banyak kalangan masyarakat, karena untuk Kabupaten Bogor sendiri wilayahnya sangat luas, sehingga banyak wilayah Bogor yang belum tahu dan mengenal panjat tebing sebagai salah satu jenis olahraga.

Diantara wilayah yang tertinggal tersebut adalah kabupaten Bogor bagian barat. untuk potensi atlet sendiri Bogor barat tidak kalah bersaing dengan daerah lainnya di Bogor, padahal kalau dilihat sarana latihan yang ada di bogor barat tentunya sangat minim sekali. Tak jarang mereka harus mengeluarkan kocek yang besar untuk sekedar latihan. Misalnya wall climbing yang ada di Bogor Barat berada di PT. ANTAM yang berada di ujung Bogor Barat tepatnya di daerah Cigudeg. Dari kampus IPB sendiri ditempuh oleh kendaraan roda dua selama ± 1,5 jam lamanya.

Sarana lainnya yaitu Tebing alam Ciampea, namum untuk yang satu ini umumnya mereka tidak mau mengambil resiko karena alat dan pengetahuan mereka juga sangat terbatas. Untuk sekedar main dan latihan ke sekertariat FPTI sendiri diperlukan biaya ± 20.000,- dengan menggunakan angkutan umum dengan waktu perjalanan ± 1 jam , sehingga bagi kami semua bukan tidak mau untuk berkorban demi panjat tebing tapi harus ada solusi lain yang memang FPTI sendiri dapat membantu masalah yang dihadapi oleh salah satu wilayahnya.

Potensi yang ada di Bogor barat sendiri bisa jadi lebih unggul dari daerah lainnya. Selain potensi tebing ciampea yang kalau dapat dikelola dengan baik, tidak hanya jadi tempat latihan dan ajang silaturahmi para climber saja tetapi dapat menarik minat dan memunculkan bibit atlit daerah setempat, selain itu juga dapat dijadikan objek wisata olahraga yang dapat membantu perekonomian di daerah setempat.

Di bogor barat sendiri terdapat kampus IPB yang dari namanya saja orang pasti akan tahu dimana kampus tersebut berada. Di IPB sendiri terdapat MAPALA (mahasiswa pecinta alam) baik MAPALA universitas maupun MAPALA yang ada di beberapa fakultas, cukup banyak juga MAPALA yang ada di kampus tersebut, namun sangat disayangkan tidak terdapat sarana wall climbing disana. Dulu memang pernah ada milik MAPALA setempat, namun tidak memenuhi standar bahkan sekarang sudah tidak digunakan lagi.

Memang sangat disayangkan bila salah satu potensi besar ini tidak dijadikan FPTI sebagai bahan pertimbangan untuk memajukan panjat tebing di kabupaten Bogor. FPTI sendiri sebetulnya bisa saja koordinasi dengan pihak yang bersangkutan untuk dapat berdialog tentang berbagai kendala yang terdapat disana dan bekerja sama untuk sama-sama mengenalkan dan memajukan olahraga panjat tebing kepada masyarakat sekitar kampus khususnya.

Berbagai kendala yang ada di Bogor barat sendiri tidak terlepas dari wilayahnya yang cukup jauh dengan ibukota kabupaten, otomatis pola pikir masyarakat yang memang tidak begitu banyak mengenal jenis-jenis olahraga, sehingga peran FPTI yang membidanginya dapat mempelajari dan memberikan solusi yang tepat demi kemajuan olahraga panjat tebing yang kita cintai ini.

Mari Memanjat Tebing


Onside


Oleh: Derri Nurdiana
Biro Vertical Rescue FPTI Kabupaten Bogor
Fhoto By, Kens

FPTI News, Begitu cepat kemajuan dunia panjat tebing di tanah air ini, namun kemajuan tersebut hanya pada panjat dinding (papan buatan) sebagai olahraga yang sering dipertandingkan. Tidak terlepas dari itu panjat tebing sebagai awal terbentuknya panjat dinding dan badan resmi yang diberi nama FPTI sedang mengalami kemunduran baik dari peminat maupun dari media tebing itu sendiri. Selain karena medan yang dihadapi sulit dan ekstrem, kesan panjat tebing sendiri lebih dari sekedar ajang penjudian nyawa, sehingga orang berpikir seribu kali untuk melakukanya.

Kerakusan manusia terhadap Sumber Daya Alam, batuan tebing pun tidak terlepas dari mangsanya untuk memenuhi kantong-kantong sakunya hanya sekedar satu kata ”KEKAYAAN”, sehingga untuk sekarang ini sulit mempertahankan aset kita sebagai tempat latihan. Begitu juga terdapat kesulitan untuk melihat dan menemukan potensi tebing-tebing baru untuk dapat dipakai dan dijadikan ajang tempat berlatih.

Potensi tebing yang ada di Kabupaten Bogor cukup banyak sekali mulai dari Bogor bagian barat, timur, utara dan selatan. Namum baru beberapa saja yang diketahui dan dapat digunakan sebagai ajang latihan, diantaranya tebing Ciampea dan tebing Kelapa Nunggal. Padahal masih banyak lagi tebing-tebing yang ada dan mungkin menunggu untuk dilihat dan dijadikan ajang kumpul serta latihan para climber.

Selain potensi tebing yang ada di Kabupaten Bogor cukup banyak, sumber daya manusianya sendiri tidak bisa dianggap sebelah mata dan dijadikan hambatan untuk mengetahui dan mempelajari tentang panjat tebing. Karena sebetulnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor khususnya oleh FPTI itu cukup mampu di bidang tersebut, sebut saja Kang Deden, Kang Oele, Kang Roses dan yang lainnya.


Potensi dan kemampuan yang mereka miliki bisa dijadikan ajang pembelajaran bersama dalam mempelajari panjat tebing baik dari jenis batuan tebing itu sendiri maupun cara pembuatan jalurnya, sehingga dalam pembelajaran tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kita yang belum tahu tentang panjat tebing...Sooo, kapan ni kita belajar bareng nya ???