Selasa, 04 November 2008

Alam Adalah Guru Terbaik

Bergegas menembus kabut

FPTI News, Proses mencari pengalaman melalui alam terbuka sudah ada sejak zaman yunani kuno, kegiatan alam terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821 saat didirikannya Round Hill School. Moral dan dan kebijakan antar sesama adalah tujuan utama sekolahnya. Mereka yakin bahwa dengan program latihan yang intensif, ekspedisi, refleksi dan pelayanan ke sesama mampu membuat hidup baru lebih bermakna.


Tanpa bermaksud mengekor, Pada Tanggal 04 Agustus 1996, Sekelompok pemuda di Cibinong tertarik untuk mencoba hidup baru yang lebih bermakna dengan menghimpun diri dan mendirikan Organisasi Remaja Cinta Alam Jabal 27. Organisasi ini merupakan salahsatu dari sekian banyak organisasi pecinta alam yang tumbuh dan berkembang di Cibinong.

Manusia pada dasarnya dapat memahami kehidupan ini dari alam semesta. Alam semesta adalah sumber kearifan dan tempat belajar bagi semua orang, senada seperti yang diucapkan oleh Uus Suherman yang saat ini menjabat sebagai Pembina Jabal 27 ”Alam terbuka merupakan sekolah dan sekaligus guru terbaik bagi manusia, karena didalamnya tersimpan berjuta makna, kata Uus.


Tidak terlepas dari nama para pendiri Jabal 27, yaitu Uus, Udin, Rons, Nizomi, Hendro, Opik, Wiwie, Jawer, Mamat, Didi, Sulistiono, Dewi, Ridwan, Ida, Dia, Ayu, Ade, Rusland, Didin, Anin, Eko, Wahyu, Bardianto, Daryanto, Sulis, Untung, Muchtar, Mona. Jabal 27 didirikan dengan tujuan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air, peduli lingkungan sekitar, menolong antar sesama.


Rasa ingin tahu yang paling mendasar hampir dimiliki oleh setiap manusia dimuka bumi ini, dengan adanya motivasi kebutuhan psikologis, sperti halnya kebutuhan pengalaman baru, kebutuhan keberanian dan ketabahan, kebutuhan akan berprestasi, kebutuhan unuk diakui oleh lingkungannya maka Jabal 27 masih terus eksis sampai dengan saat ini.

Segores perjalanan organisasi Remaja Cinta Alam Jabal 27 adalah cermin dari kehidupan yang sulit, namun tidak usah cepat ditangisi apalagi harus segera menyerah. Hidup adalah suatu perjuangan, Pengembaraan di gunung-gunung yang tinggi, hutan rimba yang lebat, jurang-jurang yang dalam, tebing-tebing yang terjal, bergulat dengan arus deras, riam atau jeram, bahkan lautan luas.


Hal ini disadari atau tidak tentu akan memberi pengaruh pada bentuk karakter pribadi seseorang. Berbagai rintangan yang dihadapi di dalam pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah, tidak mudah putus asa. Di tengah kebesaran alam, keindahan dan mungkin keganasannya, seorang Jabal 27 akan semakin menyadari keagungan Tuhan Sang Pencipta alam semesta (Kens).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar