Selasa, 29 Desember 2009

Kualifikasi Porda XI Panjat Tebing


Indra Yoga menembus jalur 3 dengan satu kali percobaan di final boulder perorangan putra pada babak kualifikasi Porda XI Jabar (27/12/09) lapangan sempur Kota Bogor.
Koclak, sapaan akrab Indra yang pernah gagal meraih medali pada PON 2008 kini tampil maksimal di nomor boulder dengan perolehan medali emas. Kens

Selasa, 24 November 2009

WANITA PERTAMA PENAKLUK EVEREST MASUK RSJ

FPTI News, Malang benar nasib Clara Sumarwati (44). Pendaki gunung asal Minggiran, Sleman, DIY yang pernah membawa nama Indonesia hingga ke puncak gunung tertinggi di dunia, Puncak Everest, kini terisolisir dari dunia luar lantaran harus mendapat pengobatan di bangsal perawatan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof dr Soeroyo Kota Magelang.

Wanita yang diyakini sebagai perempuan pertama Asia Tenggara yang berhasil menapak di ketinggian 8.848 meter itu mengalami gejala paranoid.

Direktur Medik dan Keperawatan RSJ Prof dr Soerojo Magelang Bella Patriajaya mengatakan, Clara adalah pasien kambuhan yang sudah tiga kali ini menjalani perawatan di RSJ. Gangguan jiwa yang dideritanya beberapa kali kambuh karena dia diduga tidak rutin mengonsumsi obat.

"Namun, sejauh ini, kami belum bisa menyimpulkan faktor pemicu apa yang menyebabkan Clara mengalami gangguan jiwa," kata dia, Senin (12/10/2009).

Clara kali pertama dirawat pada tahun 1997 dan masuk lagi pada tahun 2000. Untuk yang ketiga kalinya, keluarga Clara memasukkan kembali ke RSJ pada 30 Juni 2009. Dia dirawat di bangsal W3 atau Wisma Drupadi.

Dokter yang merawat Clara, dr Hariyono Padmosudiro, menambahkan gejala gangguan kejiwaan pasiennya memperlihatkan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebih. Dia selalu diliputi rasa curiga yang tidak berdasar dan tidak realistis pada lingkungan bahkan akibat ketakutannya itu dia cenderung bersikap mengganggu lingkungan sosialnya.

"Meskipun orang lain tidak ada apa-apa, tetapi dianggapnya mau mencelakakannya," jelas dia.

Pemicu tekanan jiwa dari wanita yang sukses mendaki Everest di tahun 2006 setelah dua tahun sebelumnya gagal itu besar kemungkinan karena kekecewaan atas respon sosial lingkungannya.

Orang-orang di sekitarnya dianggap tidak menghargai perjuangannya membawa nama harum bangsa Indonesia. Perasaan itu dipendam dalam kurun waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan frustasi berkepanjangan.

"Berdasarkan data yang kami miliki tidak ada faktor keturunan. Rasa kecewa sebagai pencetus meskipun ada latar belakang sebelumnya berupa mental yang rapuh," katanya.

Hariyono menambahkan setelah sekitar dua pekan mendapat perawatan, secara medis kondisi Clara saat ini membaik. Dia sudah bisa berinteraksi dengan lingkungannya secara bagus. Bahkan saat ditemui wartawan di bangsal perawatannya, Clara mampu menuturkan kisah pendakiannya di Everest secara runut.

Lulusan Universitas Atmajaya Jakarta jurusan Psikologi Pendidikan ini juga mengaku masih mempunyai keinginan untuk menaklukan gunung tinggi di luar negeri. Sayangnya, membaiknya kondisi Clara tidak mendapat dukungan dari lingkungan sosial asalnya.

Pihak keluarga menolak membawanya pulang, karena khawatir kumat lagi. Surat penolakan kepulangan tersebut juga dilampiri keterangan dari RT dan RW di tempat Clara tinggal.

Hariyono sendiri berharap, keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal Clara bersedia menerimanya kembali. "Petugas kami akan berusaha meyakinkan mereka bahwa Clara sudah bisa berperilaku sosial dengan baik dan hal ini perlu mendapat dukungan dari keluarga maupun masyarakat," imbuh dia.

Kisah pilu Clara yang "terdampar" di RSJ ini terjadi secara tak sengaja. Sekitar seminggu yang lalu, beberapa tim penilai pemuda pelopor dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga datang ke RSJ Prof dr Soeroyo. Mereka bermaksud menilai Poppy Safitri, wakil kontingen Jawa Tengah untuk lomba pemuda pelopor tingkat nasional, yang diketahui menjadi pengajar kesenian tari di RSJ tersebut.

Salah satu tim penilai ternyata masih mengenali sosok Clara yang pernah diberi penghargaan Bintang Nararya karena membawa nama harum Indonesia di kancah internasional. (Agus Joko/Koran SI/fit)

Minggu, 25 Oktober 2009

Porkab VIII 2009 Cabang Panjat Tebing

Fpti Fasilitasi Atlet

FPTI news, Hingga tulisan ini diturunkan tercatat 10 kecamatan yang telah mengembalikan formulir C pada cabang panjat tebing, diantaranya yaitu Kecamatan Bojong Gede, Cariu, Cibinong, Cileungsi, Citeureup, Kemang, Klapa Nunggal, Tanjung sari, Nanggung, dan Leuwiliang.

Selain itu masih ada 5 Kecamatan yang mempunyai potensi tetapi belum daftar karena belum mendapat dukungan dari pihak kecamatan. Hal tersebut sangat disayangkan, karena akan menghambat minat dan bakat seta perkembangan olahraga panjat tebing di kabupaten Bogor.

Indikasi masalah biaya masih menghantui tiap kecamatan, dikhawatirkan semakin banyaknya cabang olahraga yang dikirim semakin banyak pula biaya yang harus dikeluarkan oleh Kecamatan. Terlebih panjat tebing termasuk cabang eksebisi dan medalinya tidak masuk hitungan.

Fpti kabupaten Bogor memberikan solusi untuk meminimalisir pengeluaran biaya bagi kontingen panjat tebing, yaitu dengan cara memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan atlet yang akan bertanding. Fasilitas yang disediakan yaitu penginapan, makan peserta, perlengkapan manjat, dan kaos peserta.

"Bagi calon peserta yang tidak mendapat dukungan dari kecamatan akan diakomodir oleh Pengcab Fpti, tanpa mendapat dukungan dari pihak kecamatan mereka akan tetap bertanding membawa nama Kecamatan, kata Ketua umum Fpti Kabupaten Bogor Tb.Luthfi syam di tengah-tengah rapat panitia pelaksana Porkab cabang panjat tebing belum lama ini.

Porkab VIII 2009 Cabang Panjat Tebing akan dilaksanakan pada tanggal 30 oktober -3 November 2009 di lapangan Tegar Beriman Pemda setempat. Pada sebelumnya Koni kabupaten Bogor mentapkan tanggal 1 November untuk pelaksanaan Porkab panjat tebing, karena cuaca lagi sering turun hujan maka jadual dimajukan jadi tanggal 31 pembukaan dan tanggal 30 technical meeting (Kens).

Kamis, 15 Oktober 2009

Pahlawan Kesiangan

FPTI News, Kontroversi keberhasilan Clara Sumarwati mencapai puncak Mount Everest telah muncul sejak kepulangannya ke Indonesia. Para pendaki saat itu meragukan Clara telah menjejakkan kaki di puncak gunung tertinggi di dunia itu. Banyak kejanggalan atas klaim Clara.

Muhammad Gunawan, seorang pendaki gunung di era 1996 mengaku melihat beberapa kejanggalan dari bukti-bukti yang diungkapkan Clara. Hal pertama yang membuat pria yang akrab disapa Ogun itu tidak percaya adalah waktu yang dibutuhkan Clara untuk mencapai puncak.

"Dari cerita yang saya dapat, ada beberapa yang menurut saya nggak match," kata Ogun saat berbincang dengan detikcom, Selasa (13/10/2009).

Selain mendapat cerita dari Clara melalui telepon, Ogun juga sempat bertemu dengan Gibang Basuki, anggota Koppasus yang mendampingi Clara mendaki Everest pada 1996. Menurut dia, saat pendakian itu, Clara berpisah dengan Basuki di camp 5. Mereka berpisah selama dua malam.

"Dari cerita itu, saya mulai nggak yakin kalau dia mencapai puncak, karena medan dari camp terakhir sampai puncak itu berat sekali. Masak dia bisa mencapainya dalam waktu 2 malam," kata Ogun.

Ogun mengatakan, sebenarnya medan tersebut bisa saja ditempuh dalam waktu dua malam. Namun orang yang menaklukkan tersebut harus orang yang sudah lihai dan kuat.

"Sedang saya kira, Clara nggak sekuat itu karena selama ini, di antara teman-teman pendaki, dia yang paling lambat. Dia bisa butuh waktu 4 sampai 5 malam," kata pria yang pernah menjadi pelatih Clara saat pendakian Gunung
Acontagua itu.

Kesangsian Ogun terhadap Clara semakin tebal ketika melihat foto-foto Clara selama melakukan pendakian. Menurut dia, dari semua foto yang ada, tidak ada satu pun yang menunjukkan Clara sedang berada di puncak.

"Foto yang dia bilang di puncak, itu bukan di puncak. Itu jalur menuju puncak, antara camp 5 ke ketinggian 7.700 meter," kata Ogun. Puncak Everest sendiri berada di ketinggian 8.848 mdpl.

Ogun mengatakan, mengenai foto yang selalu diklaim foto berada di puncak Everest, dirinya sempat meminta klarifikasi Clara. Saat itu, Clara berjanji akan menampilkan foto tersebut.

"Kan di puncak Everest itu ada semacam tiang puncak, nah di foto Clara tidak ada itu. Saya sempat tanya dan dia bilang akan kasih, tapi sampai sekarang nggak dikasih-kasih juga. Akhirnya saya dengar katanya fotonya terbakar," kata Ogun.

Adanya sertifikat-sertifikat yang dikeluarkan berbagai organisai pendakian yang diperoleh Clara juga tidak dapat menyakinkan Ogun dan para pendaki saat itu. Menurut dia, saksi yang menyaksikan Clara menginjakkan kaki di puncak Everest juga tidak bisa memberikan bukti-bukti yang jelas. "Keterangannya juga lari-lari, nggak jelas," kata Ogun.

Keraguan itu semakin kentara setelah Clara seperti enggan memberikan klarifikasi. "Dia berjanji mau bikin presentasi soal keberhasilan itu, tapi tidak pernah terjadi. Dia seakan lari-lari, tidak mau memberi penjelasan," kata pendaki yang sudah dua kali mencoba menaklukkan Everest itu.

Kontroversi soal pendakian Clara ke Everest itu muncul kembali saat berita soal dirawatnya Clara di rumah sakit jiwa muncul ke media. Pendaki perempuan yang disebut-sebut menjadi perempuan pertama yang menjejakkan kaki di Puncak Everest itu mengalami gangguan jiwa. Konon karena Clara merasa prestasinya tersebut tidak dihargai, meski dia pernah dianugerahi Bintang Nararya oleh pemerintah.

sumber : detiknews

Senin, 31 Agustus 2009

BUDINIAH GALAKAN ESKUL PANJAT TEBING


Ketua Yayasan Budiniah Karanggan yang juga Dewan penasehat Fpti Kabupaten Bogor H. Hengky Suganda (paling kanan) foto bersama siswa/i Budiniah yang mengikuti kegiatan ektra kulikuler panjat tebing di depan wall climbing milik yayasan Budiniah, senin 31/08/09.
Kegiatan ekstra kulikuler panjat tebing terus ditingkatkan disekolah ini, kali ini pembinaan di fokuskan kepada siswa/i yang masih duduk di bangku kelas 1, baik SMP maupun SMA.

Rabu, 26 Agustus 2009

ProFauna Calls for Indonesian Government Action to Fully Enforce the Wildlife Laws at the Skinned an

25 August 2009
Press Release
ProFauna Calls for Indonesian Government Action to Fully Enforce the Wildlife Laws at the Skinned and Stolen Tiger in Rimbo Jambi Zoo, Sumatera

The illegal trade of wildlife parts is more rampant. ProFauna Indonesia, a wildlife protection organization, records that there have been three tigers killed in zoos in Indonesia for the past four months. It seems that there is no more ‘safe place’ for the endangered Sumateran tigers. In the wild, tigers are still being hunted for trade while in zoos; tigers are still threatened as well by the illegal wildlife syndicates.
The latest sadistic case was the skinned and stolen tiger in Rimbo Zoological Garden, Jambi, Sumatera, Indonesia (22 August 2009). The tiger was killed in her cage and the criminals stole most of her carcass which are very lucrative in the black market. The remaining parts left in the cage were her intestines and few ribs.
Almost all of tiger parts are valuable: from fang, claws, skin, and whisker to bones. Based on ProFauna’s survey, the findings uncover the following: a whole body skin of a tiger could fetch 1,000 USD; a fang is 70 USD, a piece of whisker is worth from 12.5 to 30 USD, and a rib costs 25 USD. ProFauna’s latest survey revealed that from 21 locations visited in Sumatera, six of them sold tiger parts. Furthermore, these illegal crimes happen openly in Jambi, Bengkulu, Lampung, Padang, and Palembang Cities.
ProFauna is strongly against such crimes, especially those happen in zoos. The latest stealing in Jambi zoo shows the lack of control and security by the zoo’s authorities. Government should fully enforce the wildlife laws to tackle this illegal wildlife crime and save the remaining big cats.
ProFauna’s campaign officer, Radius Nursidi stated,”The skinned and stolen tiger in Jambi zoo has added the long list of the illegal wildlife crimes in zoos. ProFauna urges the government to fully enforce the laws at this case.” Nursidi added,” ProFauna strongly recommends the government to put moratorium on Indonesian zoos. The government should not permit any new zoo and should instead focus on assisting and monitoring the present zoos”.
Editor’s Notes:
• For more information and images, please contact the International Communication Officer of ProFauna Indonesia, Butet Sitohang, international@profauna.org or mobile: +6281333899741

• ProFauna Indonesia (www.profauna.org) is a wildlife protection organization in Indonesia established since 1994. With the help of it volunteers all over Indonesia, ProFauna works through campaigns, education, trade survey, and wildlife rescue.

Sabtu, 22 Agustus 2009

SEA GAMES 2011

Panjat Tebing Bakal Dilombakan

FPTI News, Pengurus Besar Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI) akan mengusulkan cabang olahraga wall climbing ini bisa dipertandingkan pada SEA Games 2011 saat Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara tersebut.

Ketua Bidang Kepelatihan PB FPTI, Priyanto Budi ketika mendampingi Presiden Panjat Tebing ASEAN, Maman Hermansyah meninjau venues di Semarang, mengatakan, FPTI akan melakukan sosialisasi cabang olahraga ini pada saat General Asembling yang berlangsung di Filipina, 7-8 Maret 2009.

Selama ini, cabang olahraga panjat tebing selalu menjadi cabang olahraga eksibishi yang tidak memperebutkan medali. Makanya, saat Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara SEA Games 2011 akan dimanfaatkan sebaik mungkin agar bisa dipertandingkan dan memperebutkan medali.

Ia menambahkan, kalau semuanya lancar tentunya Jawa Tengah akan menjadi tempat penyelenggara cabang olahraga wall climbing SEA Games 2011 karena di provinsi ini memiliki venues panjat tebing yang baru dan memiliki standar internasional.

Presiden Panjat Tebing ASEAN, Maman Hermansyah berada di Semarang untuk melihat venues yang dipersiapkan untuk penyelenggaraan kejuaraan panjat tebing ASEAN, 24-27 Juni 2009. “Melihat venues yang ada sekarang ini 90 persen kejuaraan antarnegara Asia Tenggara itu akan digelar di Semarang,” katanya.

Di samping venues yang bagus dan memenuhi syarat ini, kata dia, penunjukan Semarang sebagai tempat penyelenggara kejuaraan ASEAN mendatang karena PB FPTI melihat pembinaan cabang olahraga panjat tebing di Jawa Tengah cukup bagus terbukti atlet Jateng mampu meraih prestasi terbaik di tingkat nasional.

Bahkan, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII/2008 Kalimantan Timur, atlet panjat tebing Jawa Tengah berhasil meraih tiga medali emas. Prestasi ini cukup bagus mengingat pada pelaksanaan PON-PON sebelumnya gagal menjadi yang terbaik, dan hanya meraih medali perak dan perunggu.

Priyanto Budi menambahkan, pelaksanaan kejuaraan ASEAN ini menunggu bantuan dari pihak sponsor. “Kalau soal venues memang sudah tidak ada masalah, begitu mendapat sponsor, tentu akan langsung kita gelar di Semarang,” katanya.

Selain Semarang, sebenarnya alternatif lainnya adalah Surabaya. “Tetapi melihat venues dan pembinaan yang berhasil di Jateng, maka 90 persen kejuaraan ASEAN ini akan digelar di Semarang,” katanya.

Menurut dia, sampai kini sudah empat negara yang memastikan diri tampil pada kejuaraan wall climbing ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand, serta Indonesia sebagai tuan rumah.

Dalam kesempatan yang berbeda, Mayjen Hendardji mengatakan Panjat Tebing memiliki peluang menjadi tambang medali untuk menyumbangkan pundi-pundi medali emas bagi kontingen Indonesia pada Sea Games yang akan berlangsung di Indonesia. Demikian ungkapan Mayjen Hendardji Jendral berbintang 2 yang saat ini menduduki sebagai Asisten Pengamanan KASAD yang secara khusus datang ke Pekan Baru untuk menyampaikan makalah yang berjudul "System Kompetisi Yang Efektif" di depan peserta Rakernas FPTI 2009.

SUMSEL JADI TUAN RUMAH PANJAT TEBING SEA GAMES 2011

FPTI News, Empat daerah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan ditunjuk menjadi tempat penyelenggaraan SEA Games 2011 yang akan mempertandingkan 30 cabang olahraga.

"Kami targetkan cabang yang akan dipertandingkan tidak lebih dari 30 cabang," kata Sekjen KONI Rosihan Arsyad kepada wartawan di sela-sela Rapat Konsultasi dengan empat daerah tuan rumah SEA Games 2011 di Jakarta, Kamis.

Hadir dalam acara itu KONI DKI Jakarta yang diwakili Sekum Dr. Syaifulloh dan Effendy Anas yang mewakili Pemda DKI, Kabid Binpres KONI Jabar H Toto Subroto dan Drs Rudy Apriliyanto (kepala Disorda) dan Sekum KONI Sumsel Denny Zaenal.

Rosihan mengatakan, rapat membahas daerah yang akan menjadi tempat penyelenggara cabang olahraga. KONI sudah menentukan Jakarta sebagai pembukaan, Sumsel untuk sepak bola, dan Jabar untuk cabang renang.

"Tiap daerah diharapkan berlomba-lomba meyakinkan pada kami tentang kesiapan mereka," katanya menjelaskan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan pada SEA Games 2011 masih dapat berkurang.

Dengan dipercepatnya persiapan ajang multi event ini, menurut dia, daerah yang ditunjuk menjadi tuan rumah harus mempersiapkan paling tidak 15 hal yang harus dipenuhi berkaitan sebagai prasyarat penyelenggaraan tuan rumah, seperti venue, akomodasi hingga sarana dan prasarana.

"Kami akan meninjau venue-venue yang akan digunakan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya mempersiapkan rencana untuk ajang ini sejak dini dengan sukses penyelenggaraan dan prestasi.

Dengan penyelenggaraan SEA Games 2011 ini, menurut dia, agar daerah yang ditunjuk sebagai tempat penyelenggara dapat memanfaatkan sebagai ajang promosi daerah dan menggalakkan bahwa Indonesia merupakan jantung dunia yang hutannya masih terjaga.

Berikut Daftar cabang yang akan dipertandingkan di Empat Daerah:

1. DKI Jakarta: Sepak bola, balap sepeda, futsal, pencak silat, tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, anggar, judo, layar, kempo, basket.
2. Jawa Barat: renang/selam, taekwondo, kano, layar, perahu naga, dansa, catur, voli pantai indoor, karate, boling, berkuda, balap sepeda/sepeda gunung, bisbol, sofbol.
3. Sumsel: sepak bola, gulat, senam, atletik, angkat berat, angkat besi, renang indah, polo air, panjat tebing.
4. Jawa Tengah: panahan, tinju, biliar, sepak takraw, menembak, biliar dan Para Games.

Sumber : antara.co.id

LOBY GAGALKAN SATWA LIAR HADIR DALAM KONSER MELLY.G BERHASIL

tanggal 19 Agutus 2009 kemarin telp masuk dan keluar di ProFauna Headquarter terus berdering mendesak Departemen kehutanan melalui direktur PPH (penyidikan & perlindungan Hutan) serta Dir KKh( Konservasi Keragaman Hayati) Dephut. meminta untuk mencabut izin penggunaan satwa liar pada Konser Melly Goeslow di Lapangan tennis Indoor senayan.

Laporan Team kami dari Jakarta Representatif menyampaikan bahwa siang hari seekor singa tampak di belakang panggung terlihat strees bersama pegawai TSI.

Upaya lobby terus berlanjut hingga pukul 22.00 yang ternyata para petugas Dephut telah turun kelapangan untuk mencabut izin penggunaan satwa liar yang di berikan kepada TSI untuk konser Melly Goeslow. upaya ini cukup diancungi jempol untuk para petugas kehutanan karena mereka bekerja dengan keras menentang penggunnan satwa liar dalam sebuah konser.

Kenapa Kami Protes, yang pasti salah satu itemnya adalah satwa liar lebih indah dialam dimana satwa yang digunakan untuk peragaan dapat menimbulkan stress berat dan ini dapat menyebabkan kematian pada satwa yang pasti ini dapat melanggar UU nio 18 tahun 2009 mengenai peternakan dan kesejahteraan hewan. dan PP no 9 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar pada item peragaan satwa.

Perlu diketahui bahwa kita sebagai manusia terkadang terlalu naif mengatakan atas nama seni, atas nama art namun justru melakukan penyisaan terhadap mahluk ciptaan tuhan! coba bayangkan suara deguman musik dengan soud system yang kita saja sebagai manusia sering menutup telinga, bagaimana dengan satwa liar yang berada pada suasan tersebut otomatis dia stress berat...!

Kamis, 13 Agustus 2009

Biodata Atlet Fpti Kabupaten Bogor

Atlet Putra:
1. Tb. M Reza
2. Rizky
3. Ahmad Triyana
4. M. Rusly
5. N. Darucahyo
6. Addams Bramantio
7. M. Fakhry
8. Rizal
9. Fajar R
10. Bim Sigrid
11. Hery
12. Firman
13. Feri Febriani
14. Tb. Boy A
15. Syabudin
16. Reza M Nur
17. Indra Yoga
18. Dwi Kristianto
19. Elyanto Tindige
20. Chivly Claudia
21. Arfan



Atlet Putri:
1. Ray Emelia
2. Cika
3. Leni Nursari
4. Mutia Aristiani
5. Siti Qoriah
6. Anisa Syahfitri
7. Dira Aprilia
8. Tari Permatasari
9. Gulba
10. Triwulandari
11. Nurdiana Haerani
12. Dieni Hanifah
13. Lia M Dahlia
14. Evi Latifah
15. Triyanti
16. Halimah
17. Hani Khoirunis

Kamis, 06 Agustus 2009

Porkab 2009

Panjat Tebing Bakal Dilombakan

Fpti News, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama KONI Kabupaten Bogor akan menggelar Porkab (Pekan Olahraga Kabupaten) VIM/2009. Porkab rencana akan dibuka pada tanggal 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Dalam pelaksanaan Porkab rencananya akan mempertandingkan 15 cabor, yang terdiri dari cabang wajib, pilihan dan eksebisi. Enam cabang wajib yakni atletik, bola voli, catur, pencak silat, sepakbola taekwondo, tarung derajat" dan tenis lapangan. Sedangkan cabang eksebisi adalah panjat tebing, drum band dan menembak.

Hampir semua cabor akan dipertandingkan di komplek Pemda Kabupaten Bogor, sedangkan cabor atletik, basket dan catur dilaksanakan diluar. Dalam porkab nanti pertandingan kelas beregu ditiadakan, yang ada hanya tiga kelas, perorangan, ganda dan mix doubel (ganda campuran).

Cabor Panjat tebing yang rencananya akan mempertandingkan 10 nomor kini diubah menjadi 6 nomor yang diantaranya yaitu lead perorangan putra, lead perorangan putri, speed perorangan putra, speed perorangan putri, boulder perorangan putra, dan boulder perorangan putri.

Ikhwal pembatasan usia peserta Porkab 2009 maksimal 19 Th akan membuat pengurus cabang Fpti Kabupaten Bogor bekerja lebih ekstra dalam merekrut calon atlet ditiap kecamatan, karena atlet yang di bina saat ini sudah difokus kepada Porda XI 2010, yang usianya rata-rata 21 Th.

Peraturan utama yang harus dipatuhi untuk menjadi peserta Porkab 2009 adalah domisili yang tercatat sebagai warga Kabupaten Bogor yang disesuaikan dengan kecamatan masing-masing. Sedangkan bagi atlet pindahan dari kecamatan lain, minimal sudah enam bulan terhitung sebelum pelaksanaan porkab.

Melalui Porkab 2009 diharapkan para pengcab olahraga agar lebih berhati-hati dengan atlet yang berada di daerah perbatasan. Perekrutan harus dilakukan sejak dini, jangan sampai atlet potensi asal kabupaten Bogor berjuang untuk daerah lain (Kens).

Rabu, 27 Mei 2009

Scorsing Menghambat Pembinaan Atlet

Fpti Kab. Bogor Ajukan Surat Keberatan Kepada PP Fpti

Fpti News,
Scorsing yang diberikan kepada Pengurus Daerah Fpti Jawa Barat Oleh Pengurus Pusat Fpti berdampak buruk pada pembinaan atlet panjat tebing di Jawa Barat, pasalnya pada salahsatu butir sanksi yang diberikan adalah “atlet asal Jawa Barat atau yang mewakili Jawa Barat tidak dapat mengikuti kejuaraan resmi yang diselenggarakan oleh PP Fpti”.

Hal tersebut tentunya sangat menghambat proses pembinaan atlet panjat tebing di seluruh Jawa Barat, seharusnya kesalahan yang dilakukan oleh Pengurus Daerah Jawa Barat tidak berimbas kepada atlet, sehingga apapun permasalahannya proses pembinaan atlet harus tetap berjalan, apalagi kita akan menghadapi Porda XI Jabar pada Juni 2010.

Scorsing yang dikeluarkan oleh PP Fpti karena Pengurus Daerah Jawa Barat dianggap telah melanggar ketentuan yang berlaku dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Fpti, yaitu tidak menghadiri Rakernas Fpti yang diselenggarakan pada bulan Februari 2009 lalu di Bengkalis.

Khawatir proses pembinaan atlet semakin terhambat, Pengurus Cabang Fpti Kabupaten Bogor melayangkan surat kepada PP Fpti perihal permohonan pencabutan scorsing (senin 25/5/09). Surat yang bernomor 41/Pengcab/-FPTI/Kab.Bgr/V/2009 ditembuskan kepada Pengda Fpti Jawa Barat dan Pengcab se Jawa Barat dengan harapan para pihak yang dirugikan melakukan upaya pencabutan scorsing tersebut.

Alasan utama yang tertera dalam surat permohonan pencabutan scorsing dikarenakan sanksi administratif yang diberikan oleh Pengurus Pusat kepada Pengurus Daerah Fpti Jawa Barat tidak seharusnya berdampak kepada terhambatnya perkembangan serta pembinaan atlet yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang diseluruh Jawa Barat (Kens).

Minggu, 10 Mei 2009

Profil Chivly Claudia Halada


Nama Lengkap : Chivly Claudia Halada

Nama Panggilan : Chivly

Tempat/Tgl Lahir : Tungoi 09 November 1987

Alamat Jelas : Asrama Yonif Linud 328 Cilodong

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kategori : Speed

Pekerjaan : Anggota TNI AD


FPTI News, Chivly merupakan atlet pendatang baru pada cabang olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor, keterlibatan Chivly dalam dunia panjat tebing belum tergolong lama, namun akibat kegigihannya dalam berlatih ia mampu menjadi pemanjat tercepat dikalangan militer tingkat nasional.

Saat ini Chivly tergabung dengan Fpti Kabupaten Bogor, jika melihat performance pemilik nama lengkap Chivly Claudia Halada saat ini tidak menutup kemungkinan ia bisa menjadi lapis pertama atlet speed Fpti Kabupaten Bogor yang bertanding pada ajang Porda XI 2010 di Kabupaten bandung.

Kehadiran Chivly di Kabupaten Bogor diharapkan selain dapat memperkuat kontingen Kabupaten Bogor pada cabang olahraga panjat tebing juga dapat memacu pemanjat muka lama pada nomor kecepatan (Speed) agar lebih giat berlatih untuk persiapan seleksi tim Porda XI, mengingat kondisi (Pemula) pemanjat muka lama memburuk sejak beberapa minggu terakhir.

Untuk menghadapi Porda XI, Fpti Kabupaten Bogor hanya membutuhkan 3 orang atlet untuk nomor speed putra, sedangkan yang tersedia saat berjumlah 6 orang. Artinya akan terjadi persaingan yang ketat pada nomor speed putra, maka diharapkan masing-masing atlet menunjukan kualitas sebaik mungkin.

Chivly merupakan atlet binaan Fpti Kabupaten Bogor yang prestasinya melesat cepat. Profesinya sebagai anggota Tim Pendaki serbu TNI AD Yonif Linud 328 Cilodong membuat dirinya semakin terlatih dan memiliki sikap disiplin yang tinggi.

Tidak banyak pengalaman kompetisi yang diikuti oleh pria kelahiran Tungoi 09 November 1987, tetapi namanya menjadi populer dikalangan militer ketika ia menjadi juara pertama speed pada ajang Kejurnas panjat tebing antar TNI dan Polri Piala Kepala Staf Angkatan Darat III (Kasad) di Mako Kopassus Cijantung tgl 24-29 Maret 2009.

Saat ini serdadu berpangkat Prada dilepas tugaskan sementara dari kesatuan untuk mengikuti pemusatan latihan di Fpti Kabupaten Bogor, dengan harapan ia terpilih menjadi tim Porda XI. Pada kesempatan simulasi Porda XI di Karawang (5-8/5/09) Chivly mampu menempati peringkat ke tiga pada nomor perorangan speed putra (kens).

Rabu, 06 Mei 2009

Status Nurhalimah Dipertanyakan


Kristy Wenas

" Nurhalimah Sudah mengundurkan diri namun tetap diberangkatkan simulasi Porda XI"

FPTI News, Pembinaan atlet panjat tebing di Kabupaten Bogor diharapkan tidak berdasarkan suka gak suka terhadap atlet, maupun pengurus. Hal tersebut diungkapkan biro pelatih cabang Fpti Kabupaten Bogor Kristy Wenas disela-sela pemberangkatan 8 orang atlet untuk mmengikuti simulasi Porda XI di sekretariat Fpti Kabupaten Bogor selasa (4/509).

Tercantumnya nama Nurhalimah pada jajaran atlet Kabupaten Bogor yang mengikuti simulasi Porda XI di Karawang (5-10/5/09) mendapat kecaman dari sejumlah atlet dan pengurus. Pasalnya, sebulan sebelumnya nurhalimah telah melayangkan surat pengunduran dirinya dari jajaran atlet panjat tebing Kabupaten Bogor.

Tidak hanya itu, ucapan kurang menyenangkan juga melengkapi isi surat pengunduran diri yang dilengkapi dengan meterai 5000 tersebut. Perihal surat pengunduran diri Nurhalimah dari jajaran atlet panjat tebing Kabupaten Bogor hingga kini belum mendapat jawaban, namun ia tetap diberangkatkan untuk mengikuti simulasi Porda XI.

Anehnya dua minggu setelah menyampaikan surat pengunduran diri, Nurhalimah kembali hadir tiap jam latihan di Fpti Kabupaten Bogor, dengan wajah tak berdosa ia meminta izin untuk bergabung latihan. Setelah dua minggu bergabung latihan ia langsung mendapat kesempatan mengikuti simulasi Porda XI di karawang.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan kepada pelatih Cabang Kabupaten Bogor kristy Wenas yang memilih Nurhalimah untuk mengikuti simulasi tersebut, apakah ini karena fakor lain, atau murni untuk pembinaan? Tetapi ini menjadi aneh, ketika status Nurhalimah bisa dibilang ngegantung, namun seolah Fpti kabupaten Bogor tidak dapat memberikan ketegasan.

Hal ini jelas berpengaruh kepada mental para atlet panjat tebing Kabupaten Bogor, dan dikhawatirkan kedepannya para atlet yang lain menganggap remeh kepengurusan Fpti Kabupaten Bogor yang dengan mudah dapat dipermainkan. Bukan tidak mungkin prilaku Nurhalimah dapat di tiru oleh atlet-atlet yang lainnya karena seolah Fpti kabupaten Bogor takut kehilangan atlet.

Menurut Oelle, kita harus objektif dalam melakukan pembinaan terhadap atlet, siapapun yang mampu bersaing dan masih mau bergabung dengan kita kenapa enggak, terkait permasalahan non teknis anggap saja itu adalah suatu proses pendewasaan yang harus ditanggapi dengan bijak.

“Setiap atlet memiliki nilai plus dan minus dalam permasalahan teknis dan non teknis yang berkembang dikalangan atlet panjat tebing kabupaten bogor, diharapkan didalam membangn sebuah organisasi bukan bberdasrkan like and dislike, atas dasar sentimen dan sinisme, tetapi harus diperthatikan sisi objektivitas. Jika memang nurhalimah bisa menunjukan kualitas dan bisa merubah atas kehilafan yang ia lakukan tidak menutup kemungkinan untuk tetap dipertahankan” Kata Kristy (kens)

Senin, 04 Mei 2009

Simulasi Porda XI Jabar 2010


Foto Bersama Atlet Fpti Kabupaten Bogor Yang Akan Bertanding Pada Ajang Simulasi Porda XI Jabar. Pada Kesempatan Ini Fpti kabupaten Bogor Mengirimkan 8 Orang Atlet, Yang Diantaranya 4 Orang Atlet Putri, Dan 4 Orang Atlet Putra.

FPTI News, Hari ini (4/5/09) Fpti Kabupaten Bogor mengirimkan atlet binaannya untuk mengikuti simulasi Porda XI Jabar 2010 yang diselenggarakan di Kabupaten Karawang pada tanggal 5-10 Mei 2009. Keikutsertaan simulasi ini berdasarkan surat undangan dari Koni Jawa Barat berkaitan dengan pelaksanaan Porda XI yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang.

Selain simulasi, dalam pertemuan ini ada hal-hal yang ingin disampaikan oleh Koni Jabar kepada para Pengurus Cabang panjat tebing yang diantaranya yaitu mengenai pembatasan usia dan pengurangan nomor pertandingan pada cabang olahraga panjat tebing. Jika sebelumnya terdapat 15 nonor yang dilombakan, rencananya akan dikurangi menjadi 12 nomor.

Keputusan ini tentunya belum mendapat kepastian, rencananya akan disampaikan kepada perwakilan dari pengurus cabang masing-masing di sela-sela pelaksanaan simulasi Porda ini. Gambaran nomor yang akan dikurangi yaitu ganda campuaran pada kategori lead, speed, dan boulder. Artinya jika nomor tersebut dikurangi maka cabang olahraga panjat tebing hanya memperebutkan 12 medali.

Menyinggung kesiapan atlet Fpti kabupaten Bogor yang bertanding pada simulasi Porda XI ini, Biro pelatih cabang Kristy Wenas yang pada kesempatan ini mendampingi para atletnya mengatakan akan tampil sebaik mungkin pada simulasi ini. "Selain memenuhi undangan dari Koni Jawa Barat, kegiatan ini juga sebagai ajang sosialisasi para atlet" kata Kristy.

8 atlet yang diberangkatkan diantaranya yaitu Halimah, Nurdiana, Evi Latifah, dan Dahlia. Sedangkan untuk yang putra yaitu Indra Yoga, Dwi Kristianto, Elly Tindige, dan Chivly Claudia (Kens).

Sabtu, 11 April 2009

Kesederhanaan Tebing Kelapa Nunggal


FPTI News, Bagi para pemanjat tebing di wilayah Jabodetabek,tebing kelapa nunggal sudah tidak asing lagi. Meskipun tebing kelapa nunggal penuh dengan kesederhanaan, namun diantara tebing-tebing yang biasa dijadikan untuk sarana latihan panjat tebing terdapat jalur yang variatip yang bisa digunakan untuk pemanjat pemula maupun profesional.

Tebing Kelapa Nunggal berada di wilayah timur Kabupaten Bogor, tepatnya sebelah selatan kantor Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor. Sejak tahun 90-an tebing kelapa nunggal sudah banyak dikunjungi, baik untuk latihan panjat tebing maupun latihan turun tebing. Hingga saat ini pada setiap hari libur tebing kelapa nunggal tidak luput dari pengunjung.

Jalur menuju tebing yang paling mudah diakses yaitu melalui jalan raya narogong, dan masuk gang sebelah Polsek Kelapa Nunggal. Kondisi jalan menuju tebing adalah batuan kapur yang bercampur tanah merah akan mewarnai roda kendaraan yang kita gunakan ketika hujan turun, akibat aktivitas truck pengangkut batu kapur yang melintas dilokasi ini membuat kondisi jalan rusak parah.

Bagi para pelancong yang berasal dari wilayah Jabodetabek biasanya banyak yang menggunakan kendaraan roda dua untuk mengunjungi lokasi ini, karena selain praktis, penggunaan kendaraan roda dua lebih ekonomis. Jika menggunakan angkutan umum,untuk tiba di tebing kelapa nunggal bisa menggunakan jasa ojeg atau menumpang truck pengangkut batu kapur yang beroperasi selama 24 jam.

Ada berberapa tebing yang dapat dilakukan untuk aktivitas panjat tebing, diantaranya yaitu, tebing luar, tebing dalam, dan tebing putih. Untuk kali ini kami memilih tebing dalam kelapa nunggal, karena selain memiliki bentuk yang cukup ekstreme, aktivitas pemanjatan di tebing ini terhindar dari sengatan matahari.

Tebing yang kami pergunakan saat ini lokasinya agak kedalam dari jalan, berbeda dengan tebing depan yang lokasinya persis dipinggir jalan. Sedangkan tebing putih berada agak kedalam dari jalan, tapi lokasi tebing putih terlihat jelas dari jalan. Dasar penamaan tebing dalam dan tebing depan diambil dari lokasinya yang berada di depan dan didalam, sedangkan tebing putih diambil dari warna tebing yang putih.

Tak jauh dari tebing dalam, terdapat sebuah warung yang bisa dimanfaatkan sebagai base camp, sebuah pilihan selain mendirikan tenda. Tetapi biasanya para pemanjat yang bermalam dilokasi ini hanya memanfaatkan air dari sumur yang berada dekat warung tersebut. Cukup berbicara dengan pemilik warung, hidangan makan malam dan makan siang dapat kita peroleh dari warung ini.

Terdapat beberapa jalur pemanjatan di tebing dalam kelapa nunggal yang memfasilitasi penggemar olahraga panjat tebing, diantaranya yaitu Jalur astaga, jalur kampret kiri, jalur kampret lurus, juwita, anjing, monyet, bismillah, serta jalur-jalur pendek lainnya (boulder). Pada hampir semua jalur merupakan overhang yang minim pegangan dengan ketinggian rata-rata sekitar 1 pitch (Kens).

Rabu, 08 April 2009

FPTI Kabupaten Bogor

Barometer Pengembangan Olahraga Panjat Tebing Di Jawa Barat


FPTI News, Federasi Panjat Tebing Indonesia Kabupaten Bogor merupakan salahsatu pengurus cabang yang berada di bawah Pengurus Daerah Jawa Barat, yang sejak tahun 1990an sudah eksis di Kabupaten Bogor. Namun setelah lama vakum akhirnya organisasi ini kembali didirikan pada priode kedua tanggal 9 mei 2005 di Cibinong.

Berdirinya FPTI Kabupaten Bogor tidak terlepas dari dukungan para pecinta olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor serta sederet nama-nama para pendiri yang diantaranya adalah Dondi Raharjo (Jajo), dan Tb. Luthfie Syam (Luthfie) ialah orang yang mendirikan FPTI Kabupaten Bogor dan hingga kini turut aktif dalam mengembangkan olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor.

Sampai dengan saat ini FPTI Kabupaten Bogor tetap eksis dalam menjalankan kegiatan-kegiatan, baik itu petualangan, pembinaan prestasi maupun memasyarakatkan olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor. FPTI Kabupaten Bogor dalam menjalankan program kerja dibantu oleh para anggotanya, yaitu club-club pecinta alam yang dengan sengaja mendaftarkan diri menjadi anggota FPTI.

Kegiatan panjat tebing di Kabupaten Bogor merupakan wujud nyata dari dinamika penggiat alam terbuka di Kabupaten Bogor yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai organisasi yang dalam aktivitasnya mengandung unsur kegiatan panjat tebing, maka dari itu perlu adanya keteraturan dan kesatuan arah gerak kegiatan panjat tebing secara umum di seluruh wilayah Kabupaten Bogor khususnya.

Panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang mempunyai unsur petualangan dan tantangan, olah raga ini mulai dikenal di Indonesia sejak awal tahun 1980an, dan pada saat ini olahraga panjat tebing sudah dikenal dikalangan luas bahkan merupakan salahsatu olah raga yang di lombakan pada Pekan Olahraga Nasional.

Dalam kegiatan olahraga panjat terbagi 3, yaitu panjat tebing pendidikan, panjat tebing prestasi dan panjat tebing rekreasi. Panjat tebing pendidikan yaitu diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan dengan sistem pendidikan nasional, yang dapat dilakukan pada jalur formal dan non formal melalui kegiatan intra kulikuler dan ekstra kulikuler.

Panjat tebing prestasi yaitu kegiatan yang dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi pada tingkat daerah, nasional dan internasional yang merupakan hak semua negara yang dilaksanakan melalui pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan yang bertujuan menumbuhkan, menjaga, dan meningkatkan prestasi.

Sedangkan dalam kegiatan panjat tebing rekreasi lebih diarahkan untuk memasalkan kegiatan panjat tebing alam sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan hubungan sosial. Kegiatan petualangan panjat tebing semacam ini juga diharapkan dapat meningkatkan kekayaan budaya yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melestarikan alam.

Jenjang keorganisasian FPTI mulai dari tingkat Nasional, tingkat Provinsi dan Daerah seperti Kabupaten dan Kotamadya. Pengurus tingkat Nasional disebut dengan Pengurus Pusat (PP) yang membawahi Pengurus Daerah (Pengda) pada setiap provinsi, dan Pengurus Daerah membawahi Pengurus Cabang (Pengcab) setiap Kabupaten dan Kotamadya.

Sedangkan Pengurus Cabang, seperti FPTI Kabupaten Bogor maupun Pengurus Cabang lainnya mempunyai anggota yaitu organisasi pecinta alam dari berbagai tingkatan yang mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FPTI.

Tujuan akhir dari kegiatan panjat tebing di Kabupaten Bogor adalah turut membangun dan mengangkat harkat martabat Daerah melalui kegiatan panjat tebing. Berkaitan dengan hal tersebut insan panjat tebing di Kabupaten Bogor sepakat dan ketetapan hati untuk terus mengembangkan olahraga panjat tebing melalui Federasi Panjat Tebing Indonesia Pengurus Cabang Kabupaten Bogor.

Upaya-upaya untuk mengangkat citra Kabupaten Bogor sebagai barometer pengembangan dan pembinaan olahraga panjat tebing berbasis potensi Daerah yang handal dan profesional di Jawa Barat terus dilakukan, salahsatunya yaitu dengan membuka sekolah panjat tebing untuk anak-anak (Spider Climbing School) yang penanganannya dilakukan secara profesional.

Maraknya perkembangan olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor kini bukan hanya konsumsi orang dewasa saja, tidak dapat dipungkiri bahwa kini anak-anak kecil pun mulai tertarik dengan kegiatan yang penuh tantangan ini. Kegiatan panjat tebing yang di pandu oleh instruktur khusus adalah salahsatu solusi bagi anak-anak yang mempunyai minat dan bakat memanjat.

Pada tahun 2006 lalu Federasi Panjat Tebing Indonesia Pengurus Cabang Kabupaten Bogor membuka sekolah panjat tebing (Spider Climbing School) yang programnya dirancang untuk anak-anak mulai dari usia 9 tahun sampai 14 tahun, kegiatan ini dilakukan guna mewadahi para anak-anak yang ingin berprestasi maupun hanya sekedar menyalurkan hobi.

Seperti yang dikatakan Biro Pelatih cabang FPTI Kabupaten Bogor, Kristy Wenas, bahwa gerakan yang diajarkan kepada anak untuk dapat memanjat tebing yaitu melalui gerakan dasar yang dilatih untuk mampu melakukan keterampilan fisik mulai dari menggenggam, meraih, kemudian dilanjutkan dengan latihan yang lebih kompleks seperti gerakan-gerakan memanjat tebing atau dinding dengan tingkat kesulitan dan karakter tebing yang berbeda-beda.

Dengan mengikuti Spider Climbing School akan banyak pelajaran yang didapat oleh anak-anak, baik yang secara tersistem maupun yang otomatis. Selain diajarkan bagaimana cara memanjat yang benar dan aman, siswa juga dikenalkan dengan perlengkapan memanjat dinding maupun tebing dan kegunaannya, sehingga diharapkan melalui sekolah panjat tebing yang berbasis pendidikan ini mampu mencetak pemanjat handal dan profesional.

Spider Climbing School di pusatkan di lapangan Tegar Beriman komplek Pemda Kabupaten Bogor, hanya dengan mengeluarkan uang pendaftaran Rp. 50.000 dan iuran bulanan Rp. 35.000/anak, maka siswa dapat mengikuti latihan sebanyak tiga kali pertemuan dalam satu minggu selama 3 jam, dan jadwal latihan disesuaikan dengan kegiatan siswa.

Kebugaran sangat penting bagi anak, karena kebugaran dapat menunjang anak untuk melakukan aktifitas dan bereksplorasi. Kebugaran dapat diperoleh dengan cara mengikuti sekolah panjat tebing. Anak tidak dipaksakan untuk memanjat tebing kecuali atas dasar keinginannya sendiri. Dan di dalam melakukan kegiatan apapun apabila dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan, maka di situlah proses tumbuh kembang anak dapat ditingkatkan secara optimal.

Dalam bidang pembinaan dan prestasi, FPTI Kabupaten Bogor juga terus melakukan upaya-upaya atas kemampuan potensi daerah guna mengangkat prestasi panjat tebing di kancah nasional dan Internasional. Upaya tersebut dilakukan dengan cara memfasilitasi para atlet binaan dalam proses latihan yang di tangani secara professional dan berkelanjutan.

Hingga saat ini FPTI Kabupaten Bogor terus membina atlet untuk bersaing pada ivent-ivent tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional. Pada kejuaraan daerah tingkat Jawa Barat 2008 yang diselenggarakan di Kabupaten Bekasi atlet junior binaan FPTI Kabupaten Bogor mampu bersaing dan mendapat gelar juara umum dengan perolehan 4 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

Pada kejuaraan tingkat Nasional piala Bupati Batara Open Wall Climbing yang diselenggarakan di Muara Teweh Kalimantan tengah tanggal 30 Oktober-1 November 2008, atlet binaan FPTI Kabupaten Bogor merajai pada nomor lead umum putra dan speed umum putra, atas nama Syabudin dan Indra Yoga meraih gelar juara satu pada ivent tersebut.

Selain kejuaraan tingkat Daerah dan tingkat Nasional, atlet binaan FPTI kabupaten Bogor juga mampu bersaing pada ajang kejuaraan tingkat Asia yang di selenggarakan di Pulau Dewata Bali tahun 2008, atas nama Tb Boy meraih medali perunggu pada nomor lead youth A putra, dan atas nama Bim Sigrid menempatkan peringkat ke empat. Sedangkan pada ajang Asian Youth Cup yang diselenggarakan di Yamaguci Jepang, Tb Boy meraih peringkat ke empat.

Pembinaan atlet panjat tebing di Kabupaten Bogor tidak terlepas dengan fasilitas latihan yang memadai. Sarana panjat dinding yang telah di sediakan oleh FPTI Kabupaten Bogor yaitu di sudut lapangan tegar beriman komplek Pemda Kabupaten Bogor. Dinding yang mempunyai tinggi 15 meter dan lebar 10 meter ini terbuat dari fiberglas mempunyai kemiringan yang variatif, pada dinding bagian tengah biasa digunakan untuk pemanjatan tingkat kesulitan (Lead), dan dua jalur bagian kiri dan kanan untuk jalur pemanjatan tingkat kecepatan (speed).

Untuk kepentingan segala aktivitas FPTI Kabupaten Bogor, dibawah kontruksi bangunan wall climbing tersebut tersedia kantor sekretariat FPTI Kabupaten Bogor yang dilengkapi dengan ruang tamu, ruang kerja, dapur, kamar mandi, loker atlet, dan tempat penyimpanan alat-alat panjat tebing. Ruangan ini juga yang dipergunakan untuk kegiatan sekolah panjat tebing dan ruang rapat. Aktivitas FPTI Kabupaten Bogor di tempat ini 24 jam.

Pada sisi bagian kanan kontruksi wall, terdapat jalur pemanjatan yang terbuat dari kayu, yang mempunyai lebar 3 meter dan tinggi 15 meter. Selain digunakan untuk memanjat, pada dinding bagian ini juga biasa digunakan untuk latihan turun tebing (Refeling), dan latihan-latihan pertolongan pada ketinggian (Vertical Rescue) oleh perusahaan, instansi, organisasi sosial, maupun pecinta alam.

Untuk antisipasi hujan turun saat latihan, pada bagian belakang dinding dibuat sarana pemanjatan jalur pendek (Boulder) yang terbuat dari papan multiplek. Sarana bouldering ini mempunyai lebar 6 meter dan tinggi 4 meter, dengan karakter yang cukup ekstreme, yaitu overhang dan roop. Aktivitas bouldering di tempat ini biasanya dilakukan saat hujan atau malam hari.

Dalam upaya mengembangkan sarana dan prasarana olahraga panjat tebing yang representatif di wilayah Kabupaten Bogor, pada tahun 2006 lalu FPTI Kabupaten Bogor membangun sarana latihan panjat dinding di Aula Kantor Kecamatan Cileungsi. Dinding panjat indoor yang terbuat dari multiplek ini mempunyai tinggi 10 meter dan lebar 10 meter. Meskipun tidak terlalu tinggi, tetapi pada dinding ini terdapat kemiringan yang cukup menantang.

Perkembangan olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor tentunya tidak terlepas dari sarana latihan yang mendukung. Wall climbing milik Yayasan Budiniah Karanggan Citeureup, wall climbing Pt. Antam, wall climbing Kinasih, serta keberadaan wall climbing milik Universitas Djuanda, Ciawi Bogor juga banyak memberikan kontribusi terhadap perkembangan olahraga panjat tebing di Kabupaten Bogor khususnya.

Selain itu, upaya penggalian potensi, pengembangan, pemeliharaan, dan pelestarian tebing alam di wilayah Kabupaten Bogor terus dilakukan, selain tebing Ciampea dan tebing kelapa Nunggal juga masih banyak terdapat tebing yang layak dijadikan sarana panjat tebing alam, salahsatunya yaitu tebing batu yang berada di wilayah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor.

Bukit dan gunung yang memiliki sudut kemiringan bervariasi di wilayah Kabupaten Bogor merupakan potensi alam yang indah sebagai ciptaan Allah SWT. Selain tidak kalah menarik dengan bukit-bukit dan gunung di daerah lain, dengan ketinggian 875 m diatas permukan laut (dpl), Gunung Batu memiliki potensi sebagai ajang menguji kemampuan memanjat tebing alam.

Menyadari akan tugas dan tanggungjawab dalam menyumbangkan peranannya sebagai komunitas yang bertanggungjawab langsung dengan pengetahuan olahraga panjat tebing, maka FPTI kabupaten Bogor memandang perlu untuk melestarikan tebing-tebing di Kabupaten Bogor sebagai sarana olahraga panjat tebing dan konservasi.

Sejak tahun 2006 hingga saat ini, FPTI Kabupaten Bogor masih konsentrasi pada salahsatu tebing batu di wilayah Sukamakmur. Tebing tersebut rencananya akan dilestarikan dan dimanfaatkan sebagai sarana olahraga panjat tebing. Upaya-upaya yang telah dilakukan adalah sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan pembuatan pondok pemanjat di sekitar tebing.

Sebelumnya banyak masyarakat yang berprofesi sebagai penambang batu di tebing tersebut, selain menambang batu juga ada sebagian masyarakat yang membabat habis tumbuhan-tumbuhan penahan erosi dan menjadikan lokasi sekitar tebing sebagai perkebunan. Jenis batu pada tebing-tebing di wilayah sukamakmur kebanyakan batuan andesit, tetapi tidak semua tebing di sukamakmur layak dijadikan sarana panjat tebing, karena ada juga yang batuannya muda dan mudah pecah.

Pada tahun 2009 ini rencananya pembuatan jalur-jalur pemanjatan di tebing batu Sukamakmur akan segera direalisasikan, sebelumnya pada akhir tahun 2008 FPTI Kabupaten Bogor telah melakukan penanaman 200 bibit tanaman keras yang sampai saat ini masih dalam perawatan. Bibit tanaman tersebut di tanam di sekitar tebing yang gunanya untuk penyangga dan penahan erosi.

Selain itu, saung berukuran 4x6 yang saat ini sudah berdiri tegak tidak jauh dari dinding dapat digunakan. Pemandangan sekitar nampak elok dengan hiasan kabut tebal yang sesekali turun. Bangunan dari kayu yang berdiri diatas tanah seluas 1,5 hektare ini rencananya akan dijadikan base camp selama pembuatan jalur dan kegiatan FPTI Kabupaten Bogor di tebing batu 1 yang berdekatan dengan wana wisata Cipamingkis, Kecamatan Sukamakmur (Kens).

Selasa, 24 Maret 2009

Kejuaraan Panjat Tebing Piala Kasad III

Pemanjat Jawa Barat Kecewa Atas Ulah Pengurus Daerah FPTI Jawa Barat.

FPTI News, Atlet-atlet panjat tebing di Jawa Barat harus menelan pil pahit akibat ulah Pengurus Daerah FPTI Jawa Barat yang terkena skorsing karena tidak menghadiri Rakernas FPTI yang dilaksanakan di Bengkalis pada Februari lalu. Akibatnya atlet panjat tebing yang berdomisili di jawa barat tidak dapat mengikuti Kejuaraan Panjat Tebing Piala Kasad III yang berhadiah total Rp. 30 juta.

Selain atlet, tim teknis FPTI Jawa Barat juga tidak dapat aktif dalam pelaksanaan Kejuaraan Panjat tebing piala Kasad III yang diselenggarakan dari tanggal 24-29 Maret 2009 di Gedung Nanggala Kopassus Cijantung. "Kalau benar scorsing ini dilakukan, artinya Pengurus Pusat FPTI tidak peduli lagi dengan pembinaan", ucap Yudistira, Biro Jalur FPTI Jawa Barat.

Atlet-atlet panjat tebing Jawa Barat seperti Amri, Yusuf Zulkarnaen, dan Indra Yoga sangat menyesalkan kejadian ini, menurut Yusuf "seharusnya Pengurus Pusat FPTI memberikan sanksi lain terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Pengurus Daerah FPTI Jawa Barat, misalnya dalam bentuk administrasi ataupun sanksi lainnya yang tidak merugikan atlet, dan yang merasa melakukan kesalahan terhadap aturan yang berlaku dalam AD/ART FPTI harus bertanggung jawab" Kata Yusuf.

Ketentuan scorsing yang melarang atlet panjat tebing asal Jawa Barat untuk mengikuti Kejuaraan Panjat Tebing Piala Kasad III tidak berlaku bagi para pemanjat Militer yang berada di wilayah Jawa Barat, seperti Pendaki Serbu Linud 328, Detasemen C Brimob Sat III, Kopassus, dan kesatuan-kesatuan lain yang berada di wilayah Jawa Barat. Padahal seharusnya tidak ada yang membedakan antara FPTI sipil dan FPTI militer.

Ketua Harian FPTI Jawa Barat Herdy Hartadji membenarkan ikhwal scorsing yang di berikan oleh Pengurus Pusat FPTI, sebelumnya Herdy sudah mencoba mengklarifikasi permasalahan ini, nampaknya menemukan jalan buntu. "Ketidakhadiran Pengda FPTI Jawa Barat pada Rakernas FPTI 2009 bukan tanpa sebab dan tanpa kabar, sebelumnya kami sudah memberi tahu via telepon, karena secara kebetulan kegiatan Pengda FPTI Jawa Barat sedang padat dan tidak dapat menghadiri Rakernas" kata Herdy (Kens).





PENDAKI SERBU 328 UNJUK GIGI

FPTI News, Dalam perhelatan sengit Kejuaraan Tingkat Nasional Piala Kasad III yang diselenggarakan di Gedung Nanggala, Kopassus Cijantung 24-29 Maret 2009, nampaknya tim Pandaki Serbu Linud 328 sedikit-sedikit mulai menuai hasil jerih payah selama latihan.

Dari hasil penyisihan kategori speed yang dilaksanakan pada tanggal 24 maret, tiga pemanjat 328 menempatkan posisi teratas, yaitu atas nama Tindige, Kipli, dan Laode, yang akan memasuki babak final. Sedangkan pada nomor boulder hari ini tengah dilaksanakan, dan kategori Lead akan dilaksanakan besok sabtu 28/03 (Kens).

Selasa, 10 Maret 2009

KAMPUNG ADAT DI SUKABUMI


ANTARA CITA RASA, KARSA dan KARYA

FPTI News, Di kawasan Kabupaten Sukabumi, terdapat empat daerah utama kampung adat, antara lain Kampung Adat Giri Jaya, Kampung Adat Ciptagelar dan kampung adat Sirna Resmi dan kampung adat Sirna Rasa. Kampung-kampung adat ini pada umumnya sangat memegang teguh kebudayaan dan peraturan-peraturan adat yang telah dipahami sekian lama. Adat dan istiadat warga lokal terangkum dalam aktifitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari prosesi upacara kelahiran sampai proses upacara kematian. Sisti, sosial, ekonomi dan sistim bercocok tanam tak luput dari rangkuman pedoman hidup yang mereka pegang.

Umumnya warga setempat bermata pencaharian sebagai petani dan peladang dengan sistim berladang berpindah-pindah tempat. Terkadang beberapa warga beraktifitas menekuni usaha kerajinan tangan dan sebagian berdagang. Kerajinan tangan yang dihasilkan terkadang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan ada yang khusus mereka jual ke luar kampung. Kerajinan tangan ini terkadang memiliki bentuk yang unik dan khas dan sangat cocok untuk dijadikan buah tangan. Dengan harga murah dan bentuk yang khas mencirikan sebuah kampung adat yang dikunjungi.

Berkunjung ke kampung-kampung adat tidak hanya disuguhkan dengan beragam karya dan budaya. Tetapi tak luput dari pandangan, pemandangan alam yang tak mau kalah hebatnya. Pemandangan alam beserta kekayaan alamnya menggambarkan keasrian dan keperawanan alam hayati. Bentuk topografi daerah dan nuansa alam yang indah menjadikan wisata ke kampung adat semakin lengkap. Akan tetapi untuk menempuh perjalanan menuju lokasi akan menghadapi medan yang berat. Sehingga untuk mencapai lokasi dibutuhkan stamina yang prima dan perbekalan yang lengkap.

Selain beragam objek wisata alam, kampung-kampung adat ini mempunyai beragam kesenian daerah yang tak kalah menariknya. Seperti kesenian tradisional yang sempat menjadi populer di masyarakat sunda umumnya. Kesenian Dog Dog Lojor, kesenian ini menggunakan alat Dog Dog yang terbuat dari bambu besar dan panjang. Suara yang dihasilkan akan berirama dan enak dinikmati. Seni ini merupakan seni helaran yang secara tradisi biasa digunakan untuk mengiringi kegiatan mengangkut padi dari lantaian menuju leuit atau lumbung padi. Kesenian ini akan lebih sering dijumpai di perkampungan adat Ciptarasa.

Kesenian yang satu ini merupakan kesenian peninggalan sejarah yang diberi nama Jipeng. Kesenian yang dibawa oleh penjajah ini menampilkan lagu-lagu dengan iringan Tanji, clarinet, Saxophone, dan sebuah Drum. Seni Jipeng ini biasanya ditampilkan untuk menghibur ,masyarakat kampung adat yang hendak menyaksikan upacara Seren Taon.

Serupa dengan upacara adat yang biasa digelar di Pasir Eurih Sindang Barang, upacara Seren Taon selalu menampilkan sejumlah aktifitas seni dan budaya. Aktifitas seni budaya ini sebagai perwujudan dari cita rasa, karsa dan karya dalam merespon hubungannya terhadap lingkungan sekitar. Aktifitas seni dan budaya terbagi atas aktifitas yang bersumber bagi prosesi ritual upacara ataupun prosesi hiburan. Wujud rasa syukur atas anugerah yang diberikan terbentuk dalam prosesi-prosesi ritual yang menjadi tradisi turun menurun.[EBO]

Rabu, 25 Februari 2009

Potensi&Investasi Di Kabupaten Seruyan (Bagian 2)


Potensi Sektor Perkebunan.

"peran investor sangat di harapkan, yang pada akhirnya dapat mempercepat pembangunan di daerah ini".

FPTI News, Pada edisi kedua tulisan yang berjudul Potensi&Investasi di Kabupaten Seruyan ini, penulis mengajak pembaca melirik pada sektor perkebunan, yang mana kita ketahui di daerah ini mempunyai sumber daya alam yang sangat berlimpah di sektor perkebunan yang dapat dijadikan sasaran untuk melakukan investasi.

Sebagai Kabupaten yang baru berkembang, Seruyan selalu melakukan upaya mensejajarkan diri dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan, dengan cara menetapkan strategi pembangunan yang telah dituangkan dalam visi dan misinya yaitu, terwujudnya masyarakat Seruyan yang beriman dan bertaqwa.

Jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah, dan Seruyan Hulu, menurut hasil coklit P4B tahun 2004 mencapai 102.944 jiwa, sedangkan jumlah kepadatan penduduk adalah 6 jiwa/km kubik, dan perimbangan laki-laki terhadap perempuan (sex ratio) adalah 109 jiwa.

Dengan pelan tapi pasti, Kabupaten Seruyan terus berbenah diri dalam membangun sektor strategis, dengan tujuan agar masyarakatnya dapat merasakan langsung hasil pembangunan di daerah ini. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran Bupati Seruyan H. Darwan Ali, beserta jajaran di Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan.

Sumber Daya Alam yang cukup berlimpah di daerah ini nampaknya belum dimanfaatkan secara oftimal, terutama di sektor perkebunan, kehutanan, perikananan, peternakan, serta kepariwisataan. Oleh karena itu peran investor sangat di harapkan, yang pada akhirnya dapat mempercepat pembangunan di daerah ini.

Salahsatu keunggulan koperatif yang dimiliki oleh Kabupaten Seruyan adalah, tersediannya lahan yang cukup luas untuk mengembangkan komoditas perkebunan, seperti tanaman kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit merupakan komoditi utama di daerah ini yang luasnya mencapai 219.866 hektare.

Pemerintah Kabupaten Seruyan telah menetapkan sektor perkebunan khususnya kelapa sawit menjadi komoditas utama bagi daerah ini, yang produksinya tercatat mencapai 314600 ton. Jumlah tersebut dihasilkan oleh 6 perusahaan besar yang telah berproduksi dan menghasilkan minyak sawit dengan rata-rata 50 ton setiap jam.

Di Kabupaten Seruyan terdapat 24 perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit, antara lain yaitu PT.Lestari Unggul Jaya, PT.Indo Truba Tengah, PT.Kerry Sawit, PT.Krida Tama Lancar, PT. Teguh Sempurna, PT.Agro Indomas, PT.Bina Sawit, PT.Sarana Titian Permata, PT.Selonok Lodang Mas, PT.Wahana Sawit, PT.Borneo Eka Sawit, dan perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Komoditas lain yang cukup menjanjikan adalah tanaman karet, yang mempunyai luas lahan mencapai 45.150 hektare, yang sejauh ini keseluruhan luas perkebunan karet di wilayah ini berstatus perkebunan rakyat yang pengelolaannya masih secara tradisional oleh masyarakat sekitar. Biasanya aktivitas pengiriman hasil tanaman karet melalui jalur air, selain lebih efisien juga biayanya lebih murah

Di daerah ini juga banyak terdapat tanaman kelapa, yang luas arealnya mencapai 38.197 hektare, tanaman kelapa yang mempunyai lahan cukup luas saat ini seluruhnya di kelola oleh rakyat sekitar. Selain kelapa sawit, karet, dan kelapa, juga masih banyak terdapat komoditi lainnya, seperti tanaman kopi yang luasnya mencapai 2.189 hektare, lada 1.393 hektare, cengkeh seluas 101 hektare, serta tanaman kakao seluas 230 hektare (Kens).

Senin, 23 Februari 2009

Kejuaraan Panjat Dinding Junior Se-Bogor Timur


Suasana Kompetisi Panjat Dinding Junior Indoor Di Gedung Serbaguna Kecamatan Cileungsi/By Kens.

FPTI News, Upaya pembinaan dan penjaringan calon atlet panjat tebing di Kabupaten Bogor terus dilakukan, salahsatunya yaitu melalui kejuaraan-kejuaraan lokal tingkat pelajar SD, SMP, maupun SMA. Hal ini dilakukan untuk menarik minat dan bakat pada cabang olahraga panjat tebing.

Pada kesempatan ini pecinta alam Jalabia bekerjasama dengan FPTI Kabupaten Bogor mengadakan Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat SD, SMP, SMA se-Bogor timur yang telah dilaksakan pada tanggal (21-22/02/09) di gedung serba guna kantor kecamatan Cileungsi.

Kegiatan yang diberi nama "Jalabia Competition Junior Of School Part I" ini rencananya akan dijadikan program kerja tahunan Pecinta alam Jalabia, dengan harapan akan terus bermunculan pemanjat asal Bogor Timur yang akan bertanding pada event yang lebih besar lagi.

Selain itu, seperti yang dikatakan oleh ketua pelaksana JCJS Part I, Jaljuli "Bahwa pembinaan pada cabang olahraga panjat tebing di wilayah bogor timur seharusnya lebih diperhatikan, mengingat prestasi atlet asal Kecamatan Cileungsi telah meraih medali emas pada kejuaraan tingkat Jawa Barat 2008 lalu di Bekasi".

"Fasilitas yang tersedia di ruang serba guna kantor kecamatan Cileungsi sangat layak untuk dijadikan tempat latihan maupun perlombaan. Selain tidak terganggu oleh faktor cuaca, seperti hujan dan panas juga tersedia pelatih yang siap mengarahkan program latihan maupun keamanan saat memanjat.

Hasil pertandingan kategori rintisan Lead SMA Putri pada JCJS Part I ini dimenangkan oleh Siti Nadwah dari SMAN 1 Cileungsi, kemudian peringkat kedua ditempati oleh Dieny Hanifa dari SMK Karisma Bangsa, dan peringkat ketiga di raih oleh Marina Marsela pemanjat asal SMK Muhammiyah Cileungsi.

Pada kategori Lead rintisan SMA putra, Heraldi (SMAN I Cileungsi) menduduki posisi pertama dengan perolehan nilai qualifikasi top, semi final top, dan final 29. Sedangkan Hitam Setiawan Pemanjat asal SMAN Cariu hanya mampu meraih peringkat kedua yang kemudian dibuntuti oleh Nurhadi Kamil (SMA Al-Hadiid).

Di babak final kategori lead rintisan SMP putri terjadi persaing teman asal satu sekolah menjadi lawan, yang akhirnya Tari Permata Sari asal SMP Surya Kencana unggul di nomor pertandingan ini, yang kemudian di buntuti oleh Tri Wulandari dan Mutia Ariestianti yang meraih peringkat kedua dan ketiga.

Pada ketegori rintisan lead SMP putra, Ahmad Riyana asal SMP Yapia menempatkan posisi pertama dengan nilai semi final top, dan final 19. Dan Sopian Saori (SMP Budiniah) di peringkat kedua dengan nilai semi final top dan final 19-. Sedangkan Fajar Ramdan (SMP Surya Kencana) harus puas dengan posisi ketiga.

Aksi climber cilik pada kategori rintisan SD putri di menangkan oleh Leni Nur Sari dari SDN 02 Cileungsi, dan peringkat kedua ditempatkan oleh Ricka pemanjat asal SDN 02 Cileungsi, kemudian di buntuti oleh Chikal Faudillah (SD Muhammadiyah) pada peringkat ketiga.

Sedangkan pada kategori rintisan lead SD putra, Syarif Hidayatullah dari SD Budiniah menempatkan posisi pertama, kemudian M. Rusli dari SDN 02 Cileungsi berada di posisi kedua, lalu Rizky Wahyu dari SDN 01 Cileungsi menempatkan posisi ketiga.

Kejuaraan yang mempertandingan nomor kesulitan/lead ini diikuti oleh 99 peserta dan dibuka langsung oleh ketua umum FPTI Kabupaten Bogor H. Tb Luthfie Syam, yang pada sambutannya mengatakan merasa terharu dengan peminat olahraga panjat tebing semakin bermunculan di wilayah yang ia sempat menjabat menjadi Camat.

"Semoga dengan diadakannya kegiatan semacam ini, para pemanjat-pemanjat pemula di wilayah Bogor Timur lebih giat berlatih untuk bertanding pada event yang lebih besar, sarana dan perlengkapan latihan sudah tersedia di tempat ini, tinggal keinginan dan berlatih" Kata Luthfi(Kens).

Kamis, 19 Februari 2009

Tiga Besar Speed Umum Putra

Kejurda Panjat Tebing Jabar Cup 2 2009

"(Paling kiri) Herdy Hartadji, Ketua Harian Pengurus Daerah FPTI Jawa Barat foto bersama peraih medali pada ajang Kejurda Jabar Cup 2 2009 di wall climbing FPTI Kabupaten Bogor (15/02/09) Foto By Kens.

Luka Mendalam Bagi Syabudin


"Wasit jalur mengangkat tangan Berdy Dei Heki pemanjat asal Kabupaten Bekasi setelah mempercundangi pemanjat speed tuan rumah Syabudin pada babak semi final yang memperebutkan tiket untuk menuju babak final pada ajang Kejurda Jabar Cup 2 2009 di wall climbing FPTI Kabupaten Bogor (11-15/02/09)".

FPTI News, Setelah dikalahkan oleh Berdy Dey Haki, Syabudin pemanjat Speed asal Kabupaten Bogor gagal untuk masuk ke babak selanjutnya untuk memperebutkan medali emas. Berdy, yang memperoleh catatan waktu 16,72 detik mengalahkan Syabudin yang hanya meperoleh total waktu pemanjatan pada jalur 1 dan 2 17,12 detik.

Dengan perolehan angka tersebut Berdi memegang tiket untuk memperebutkan medali emas di babak final melawan Erianto Rojak pemanjat asal Cianjur yang akhirnya dimenangkan oleh Berdi dengan catatan waktu yang sangat tipis. Berdy memperoleh waktu 17,34 sedangkan Erianto Rojak harus rela membawa pulang medali perak dengan catatan waktu 17,76 detik.

Babak perebutan medali perunggu dilakukan oleh Syabudin pemanjat asal Kabupaten Bogor yang berhadapan dengan Askar BM pemanjat asal Kabupaten Bekasi yang akhirnya dimenangkan oleh Syabudin dengan catatan waktu 21,63 dan Askar BM terkena finalti karena lepas dari pegangan.

Kegagalan Syabudin untuk masuk ke babak perebutan medali emas dalam pertandingan Kejurda Jabar Cup 2 2009 kategori speed umum putra meninggalkan luka yang mendalam bagi pelatih cabang FPTI Kabupaten Bogor Kristy Wenas dan dirinya sendiri. Sebelumnya Syabudin ditargetkan memperoleh medali emas pada nomor ini "Tapi setelah melihat aksinya saya langsung kehilangan selera makan" kata Kristy (Kens).

kategori Lead Rintisan Youth A Putra

Kejurda Jabar Cup 2 2009


Medali Emas Untuk Bim Sigrid

"Bim Sigrid (Tengah),menyumbangkan medali emas pada ketegori rintisan Youth A Putra dalam ajang Kejuaraan Daerah tingkat Jawa Barat (Jabar Cup 2 2009) di wall climbing FPTI Kabupaten Bogor (11-15/02/09).

FPTI News, Setelah perhelatan menaklukan jalur pemanjatan akhirnya Bim Sigrid pemanjat asal Kabupaten Bogor menempatkan posisi teratas pada kategori lead rintisan Youth A putra. Pada babak semi final Bim Sigrid memperoleh nilai Top dan nilai 26 pada babak final, dengan peraihan nilai tersebut maka Bim Sigrid berhak membawa pulang medali Emas.

Posisi kedua diraih oleh Agus Afrianto, pemanjat asal Kabupaten Indramayu ini memperoleh nilai 29- pada babak semi final dan poin 22 pada babak final. Kemudian dibuntuti kembali oleh pemanjat asal Indramayu yang menempatkan peringkat ketiga, yaitu Alan saefudin dengan perolehan nilai semi final 21 dan final 17+ (Kens).

Pesona Pantai Siung Obati Raga Yang Lelah (Bagian I)



FPTI News, Pantai Siung merupakan wilayah terpencil di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya sebelah selatan kecamatan Tepus Yogyakarta. Jalur Yogyakarta - Wonosari yang berlanjut ke Jalur Wonosari - Baron dan Baron - Tepus adalah jalur yang paling mudah diakses, jalan telah diaspal mulus dan sempurna. Jalur lain melalui Yogyakarta - Imogiri - Gunung Kidul memiliki tantangan yang lebih berat karena banyak jalan yang berlubang, sementara jalur Wonogiri - Gunung Kidul terlalu jauh bila ditempuh dari kota Yogyakarta.

Birunya laut dan putihnya pasir yang terjaga kebersihannya akan mengobati raga yang lelah ketika tiba disana.Tersedia sejumlah rumah-rumah kayu di pantai, tempat untuk bersandar dan bercengkrama sambil menikmati indahnya pemandangan. Satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki peran penting, tak cuma menjadi penambah keindahan dan pembatas dengan pantai lain. Karang itu juga yang menjadi dasar penamaan pantai, saksi kejayaan wilayah pantai di masa lampau dan pesona yang membuat pantai ini semakin dikenal di wilayah Asia.

Batu karang yang menjadi dasar penamaan pantai ini berlokasi agak menjorok ke lautan. Nama pantai diambil dari bentuk batu karang yang menurut Wastoyo, seorang sesepuh setempat, menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga kini, batu karang ini masih bisa dinikmati keindahannya, berpadu dengan ombak besar yang kadang menerpanya, hingga celah-celahnya disusuri oleh air laut yang mengalir perlahan, menyajikan sebuah pemandangan dramatis.

Karang gigi kera yang hingga kini masih tahan dari gerusan ombak lautan ini turut menjadi saksi kejayaan wilayah Siung di masa lalu, tetapi keadaan berangsur sepi ketika pasar Winangun diboyong ke Yogyakarta. Pasar pindahan dari Winangun ini konon di Yogyakarta dinamai Jowinangun, singkatan dari Jobo Winangun atau di luar wilayah Winganun. Warga setempat kehilangan mata pencaharian dan tak banyak lagi orang yang datang ke wilayah ini, sehingga tidak jelas usaha apa yang ditempuh penduduk setempat untuk bertahan hidup.

Di tengah masa sepi itulah, keindahan batu karang Pantai Siung kembali berperan. Sekitar tahun 1989, grup pecinta alam dari Jepang memanfaatkan tebing-tebing karang yang berada di sebelah barat pantai sebagai arena panjat tebing. Kemudian, pada dekade 90-an, berlangsung kompetisi Asian Climbing Gathering yang kembali memanfaatkan tebing karang Pantai Siung sebagai arena perlombaan. Sejak itulah, popularitas Pantai Siung mulai pulih kembali.

Kini terdapat 250 jalur pemanjatan di Pantai Siung, memfasilitasi penggemar olah raga panjat tebing. Jalur itu kemungkinan masih bisa ditambah, melihat adanya aturan untuk dapat meneruskan jalur yang ada dengan seizin pembuat jalur sebelumnya. Banyak pihak telah memanfaatkan jalur pemanjatan di pantai ini, seperti tim FPTI News yang belum lama singgah ke sana (Kens).

Rabu, 18 Februari 2009

Potensi Dan Investasi Di Kabupaten Seruyan Bagian 1


'Semangatmu' Seorang Nenek sedang meneguk sebotol air minum kemasan di sudut Ibu Kota Kuala Pembuang, terlihat dari raut wajahnya seolah ia tak pernah merasa lelah meski usia tak muda lagi /Foto By Kens.

Saya akan mengutarakan apa yang saya dapat setelah melakukan perjalanan panjang di tengah kalimantan yang banyak tertutup hutan. Banyak tersimpan keaneka ragaman di wilayah ini yang dapat dibilang potensi dan peluang untuk melakukan investasi. Tulisan ini akan disajikan dengan kepiawaian kata-kata secara bersambung, untuk sajian pertama penulis akan mengajak kearah perkenalan.


FPTI News, Kabupaten Seruyan lebih dikenal dengan sebutan Bumi Gawi Hatantiring, yang berarti kesamaan dalam membangun daerah. Kabupaten Seruyan merupakan salahsatu dari 14 Kabupaten dan Kota yang berada di provinsi Kalimantan Tengah, yang mempunyai luas wilayah 16.404 persegi /11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah.

Kabupaten Seruyan dengan Ibukotanya Kuala Pembuang dibentuk berdasarkan Undang-undang No 5 tahun 2002 bersamaan dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah, yang saat itu diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 2 Juli 2002.

Secara geografis kabupaten Seruyan terletak di katulistiwa antara 115 drajat bujur timur dan 45 drajat lintang utara, serta 133 lintang selatan. Daerah ini merupakan daerah yang memiliki iklim tropis, dengan suhu udara rata-rata 29 drajat celcius dan temperatur tertinggi 34 drajat celcius. Tercatat curah hujan rata-rata 13,8 hari setiap tahunnya.

Kabupaten Seruyan sebagaimana Kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai catatan sejarah yang cukup panjang. Yaitu sudah ada sejak tahun 1880, yang saat itu terdiri dari 13 kampung dengan kedudukan pemerintahan di Kota sampit. Hingga saat ini Kabupaten seruyan terdiri dari 5 Kecamatan, yaitu, Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah, dan seruyan Hulu (Kens).

Senin, 02 Februari 2009

Tujuh Pendaki Hillang Di Temukan

FPTI News, Enam mahasiswa dan satu orang alumni Pecinta Alam Fakultas Kedokteran dan Hukum Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, yang sebelumnya dinyatakan hilang di Gunung Salak, Bogor, saat melakukan pendakian, akhirnya dapat ditemukan.

Kabar penemuan 6 mahasiswa dan 1 alumni Yarsi disambut gembira oleh keluarga di Posko Murbey, di kampung Murbey, Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi. Mereka menjerit histeris dan melakukan sujud syukur bersama.

Ketujuh orang pendaki tersebut, terdiri dari, Sofyan, 21 tahun, Reza, 21 tahun, Hengki, 22 tahun, Rizki, 18 tahun, Dimas, 18 tahun, Dika, 18 tahun dan Tyas, 22 tahun.

Setelah Tim SAR gabungan melakukan pencarian, akhirnya tujuh orang pendaki tersebut kembali ditemukan pada hari selasa (3/02/09) Jam 07.00 WIB dalam keadaan selamat.
"Kondisi mereka dalam keadaan baik, hanya sedikit kelelahan dan kedinginan karena minimnya logistik dan hujan yang turun sepanjang hari", kata Arlan Yudi yang sedang berada di lokasi penemuan.

Humas tim SAR gabungan Tribuana Yarsi, Harri Heriyanto, mengatakan ketujuh pendaki tersebut ditemukan di titik kordinat 92.85.55.90. Saat ini mereka sedang diistirahatkan untuk kemudian dibawa turun ke bawah oleh tim SAR.

Agianto, salah seorang dewan pendiri Tribuana Yarsi sebelumnya mengatakan, pihaknya mendapat kabar tentang hilangnya tujuh mahasiswa pecinta alam Fakultas Kedokteran Yarsi, dari Tyas, salah satu korban yang sempat mengirim pesan pendek kepada Agung familinya.

Pesan itu berbunyi "Gue udah sampe puncak sendirian, alas kaki teman-teman sudah rusak dan hilang. Semua makanan habis, minta tolong bantuan SAR Tribuana, ini serius," ujar Agung seraya membacakan pesan itu, Senin 2 Februari 2009, kepada FPTI News.

Peristiwa ini juga sudah sebarluaskan melalui Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi). Pesan ini kemudian diteruskan ke Koramil Cigudeg, hingga akhirnya Survivor dapat ditemukan dengan selamat.

Agianto menambahkan, tujuh mahasiswa itu mendaki Gunung Salak sejak Sabtu 31 Januari 2009, dan dijadwalkan akan kembali pada Minggu 1 Januari 2009.
Pendakian bukan dalam rangka program pendidikan. "Usai menjalankan ujian semester mereka naik gunung," ujar Agianto(Kens).

Kamis, 29 Januari 2009

Pendaki Serbu 328


Berlatih
FPTI News, Tim Pendaki serbu 328 (Dakibu) terus berlatih untuk persiapan Kejuaraan Panjat Tebing Piala Bergilir Kepala Staf Angkatan Darat Cup (Kasad Cup 2009) yang akan dilaksanakan pada tanggal 24-28 Februari di Makopassus Cijantung.

Ini merupakan hari ke 40 latihan dalam menjelang persiapan kejuaraan antar militer, seperti halnya para atlet lainnya, juara adalah target yang ingin di capai. Tampak mereka dengan semangat berlatih dari pagi hari hingga menjelang sore di wall climbing FPTI Kabupaten Bogor, kamis (29/1/09).

Meski sarana panjat tebing di asrama mereka telah tersedia tetapi sesekali ia melakukan latihan ditempat lain, hal ini dilakukan agar para pemanjat tidak merasa jenuh. Selain itu, untuk alasan pengembangan kemampuan para atlet, ada baiknya mengenal karakter hand hold (point), dan karakter realif setiap sarana panjat tebing.

Pada kesempatan kejuaraan Kasad cup 2009, Tim Pendaki Serbu 328 (Dakibu 328)Mempersiapkan 9 atlet yang akan bertanding di dua nomor, yaitu Lead dan Speed.
Tindige, Kipli, Laode, dan Tri Mulyadi akan turun di nomor speed. Sedangkan lima orang lainnya yaitu: Yakub, Dwie, Purwanto, Arfan, dan Tri Wildiarto akan bertanding di nomor Kesulitan/ lead (Kens).

Senin, 19 Januari 2009

Bupati Bogor Restui FPTI Kab Bogor Jadi Tuan Rumah

FPTI News, Bupati Bogor terpilih Drs.H.Rachmat Yassin memberikan restu kepada FPTI Kabupaten Bogor untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Kejurda junior dan umum yang akan dilaksanakan di lapangan Tegar Beriman Pemda Kabupaten Bogor pada tanggal 11 s/d 15 Februari 2009.

Restu itu diungkapkan saat kesempatan audiensi Pengcab FPTI Kabupaten Bogor dengan Bupati Bogor terpilih, di ruang kerjanya siang tadi. Pengcab FPTI Kab Bogor yang diwakili Luthfie Syam (ketua umum), Iip Syaukani (Sekum), Rifka Rindawati (Bendahara), Ronni Kusmaya (Humas), Kendisan (Kabid Kompetisi), dan Willy dari pihak PT Chevron berlangsung cukup mesra.

Sebagai orang yang aktif di Cabang olahraga, Rachmat Yassin sangat mendukung atas perkembangan olahraga di Kabupaten Bogor. Diharapkan dengan penghargaan menjadi tuan rumah pada kesempatan Kejurda 2009 ini, FPTI Kab Bogor dapat memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh kontingen yang bertanding.

"Konsekwensinya sebagai tuan rumah harus siap, jangan sampai memalukan Kabupaten Bogor yang pernah meraih gelar juara umum pada Porprov 2006 lalu, terlebih FPTI menyandang gelar juara umum pada Kejurda Junior 2008 (Kens)

Minggu, 18 Januari 2009

Pengurangan Jumlah Cabor Pada PORDA 2010

FPTI News, Bagi para pecinta olahraga panjat tebing kini mesti merenungi tentang polemik pengurangan jumlah cabang olahraga pada PORDA XI 2010. Pasalnya olahraga panjat tebing menjadi salahsatu cabang olahraga yang menjadi pertimbangan tidak dilombakan pada ajang PORDA 2010.

Alasannya, bahwa olahraga panjat tebing merupakan cabang olahraga non olimpic yang tidak dipertandingkan pada Asean Games dan Olimpiade. Dengan pertimbangan tersebut maka jenjang prestasi yang saat ini tengah diperjuangkan oleh para atlet akan terkendala apabila benar panjat tebing tidak dipertandingkan dalam PORDA.

Hal ini sangat di sesali oleh Pengurus Daerah FPTI Jawa Barat yang langsung mengirimkan surat himbauan kepada seluruh Pengcab panjat tebing se Jawa Barat agar bersama-sama memperjuangkan kemajuan olahraga panjat tebing. "Salahsatu upaya yang mesti dilakukan adalah menunjukan bahwa peminat olahraga panjat sampai saat ini masih bergairah yang terus melakukan pembinaan dan prestasi di tiap Pengcab, Pengda, dan PP".

Diingatkan juga Pada setiap Pengcab Se Jawa Barat agar mengirimkan atlet binaan masing-masing sebanyak-banyaknya pada kesempatan Kejurda kelompok umur dan umum tingkat Jawa Barat yang akan diselenggarakan di wall climbing FPTI Kabupaten Bogor tanggal 11-15 Februari 2009. Dengan harapan agar dijadikan bahan evaluasi layak atau tidaknya panjat tebing dipertandingkan pada PORDA XI 2010 (Kens).

Kamis, 08 Januari 2009

Ramalan Tahun 2009


"Pegang Erat"

FPTI News, Tahun 2008 baru saja berlalu, dan saat ini kita sudah menginjak bulan pertama di tahun 2009. Menurut kalender China tahun 2009 merupakan tahun Kerbau Tanah, menurut sejumlah ahli Fengshui, tahun Kerbau Tanah ini diprediksi penuh dengan tantangan serta banyak menguji kesabaran.

Menurut Mama Lauren (ML),dibidang entertainment pada tahun 2009 ini wabah kawin cerai masih tetap marak; Tapi ada dua pasangan yang sudah bercerai akan rujuk kembali; Indonesia juga akan kehilangan tujuh bintang terkenal, yakni empat laki-laki dan tiga perempuan. Dua laki-laki dan satu perempuan di antaranya meninggal karena narkoba, dan empat orang lainnya karena sakit.

Pakar fengshui Jenie Kumala Dewi, seperti dikutip Kompas, mengatakan bahwa tahun 2009 tidak bisa diharapkan berjalan dinamis dan cepat. Kondisi ekonomi dan bisnis pun cenderung akan berjalan stagnan. Ini sesuai dengan karakteristik kerbau, hewan yang kurang gesit tetapi sabar.

Masih banyak lagi ramalan menurut para paranormal di sektor lain yang kurang enak didengar, seperti ekonomi, politik, dan yang lebih mengerikan terkait bencana yang akan melanda negeri ini. Tetapi Ada baiknya kita tetap optimis, segala hal jika dilakoni dengan sungguh-sungguh disertai doa Insyaallah akan mendapatkan hasil yang baik (Kens).

Minggu, 04 Januari 2009

FPTI Kabupaten Bogor Jadi Tuan Rumah Kejurda Jabar

FPTI News, Ditengah aktivitas awal tahun 2009, FPTI Kab Bogor disambangi oleh tiga orang utusan Pengurus Daerah Jawa Barat. Kedatangan mereka disambut baik oleh ketua umum FPTI Kabupaten Bogor H. Tb. Luthfi Syam berikut Sekum FPTI Kabupaten Bogor Iip Syaukani, dan Kabid Kompetisi Kendisan, di kediaman Ketua umum FPTI Kabupaten Bogor, jam 12.00-14.00 siang ini.

Tiga orang utusan FPTI Pengda Jawa Barat yang diwakili oleh ketua harian FPTI Pengda Jabar Herdy Hartadji, Iwan Darmawan, dan Ahmad itu membahas mengenai Kejuaraan Antar Daerah yang pada kesempatan ini FPTI Kabupaten Bogor ditunjuk menjadi tuan rumah pada ajang Kejurda 2009 tersebut.

Ketua umum FPTI Kabupaten Bogor menanggapi mengenai waktu pelaksanaan Kejurda yang terlalu mepet. Sebelumnya FPTI Jabar memberikan wacana pelaksanaan kegiatan pada bulan Januari 2009. Tetapi menyangkut kesiapan FPTI Kabupaten Bogor menjadi tuan rumah dianggap terlalu sedikit untuk persiapan, " kami memerlukan waktu minimal satu bulan untuk koordinasi kepada pihak terkait dilingkup Kabupaten Bogor" kata Luthfie.

Obrolan yang sempat meluas selama dua jam, sambil diiringi dengan makan siang di kediaman Ketua umum FPTI Kabupaten Bogor. Setelah membuka kalender agenda FPTI Jawa Barat akhirnya menemukan kata mufakat, pelaksanaan Kejuaraan Daerah tingkat Jawa Barat rencananya akan dilangsungkan dari tanggal 11-15 Februari 2009 di wall climbing FPTI Kabupaten Bogor.

Sebagai tuan rumah, akan banyak hal yang harus dipersiapkan. Salahsatunya yaitu akomodasi bagi para kontingen, sekurangnya ada 20 pengcab di Jawa Barat yang akan mengikuti Kejurda tersebut. Diperkirakan setiap pengcab rata-rata akan mengirimkan atletnya sebanyak 15 orang dan 5 orang oficial. Itu artinya FPTI Kabupaten Bogor harus membantu akses para kontingen dengan penginapan di sekitar tempat pelaksanaan.

Dari 15 atlet yang dikirim tiap pengcab akan dibagi menjadi 4 nomor yang dipertandingkan, yaitu Youth A, Yout B, Junior, Senior, putra/putri dan akan memperlombakan kategori Lead dan Speed. Alternatif pertama FPTI Kabupaten akan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat agar dapat menggunakan mess pusat dakwah islam (Pusdai) yang saat ini hampir setengahnya digunakan oleh tim sepak bola Kabupaten Bogor.

Ketua harian FPTI Jawa Barat Herdy Hartadji mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi para Pengcab dan sekaligus mempersiapkan atlet Jawa Barat untuk menghadapi Kejuaraan Tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan yang bersamaan pada Februari 2009 ini. "kami akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan prestasi dan silaturahmi antar Pengurus Cabang" kata Herdy.

Sekum FPTI Kabupaten Bogor, Iip syaukani saat ini sedang menunggu surat resmi dari FPTI Jawa Barat perihal penunjukan menjadi tuan rumah Kejurda 2009 dan penetapan tanggal pelaksanaan untuk segera ditindaklanjuti. Menurut Iip, dengan waktu persiapan yang cukup singkat ini yaitu dari tanggal 5 Januari s/d 11 Februari acara ini akan terselenggara dengan baik, "kami beserta pengurus akan bekerja secara ekstra sebagai tuan rumah" kata Iip (Kens).