Senin, 21 Juli 2008

Kopi Dan Pemanjat Tebing


FPTI News, Berapa waktu lalu, seorang ahli fisiologi David Costill menerbitkan hasil penelitiannya yang merupakan riset panjang tentang pengaruh kopi terhadap performance fisik seorang atlit. Riset Costill ini secara garis besar mengatakan efek kopi memang menyebabkan impresi yang positif, yang berpengaruh pada kebugaran seorang atlit.

Deden Sutrisna seorang pemanjat tebing legendaris mengakui bahwa dia tak pernah kelewat untuk menyeruput kopi ketika bangun tidur di pagi hari. Dari performance fisiknya ia mampu mengalahkan pemanjat nomor tiga dunia pada Tahun 1991 di ajang Ocean Cup yang di selenggarakan di Australia. Saat itu Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan pemanjatnya pada kejuaraan di luar negeri. Dari 4 pemanjat yang dikirim, hanya Andreas SM dan Deden Sutisna yang mendapat peringkat, yaitu 4 dan 5. Keikutsertaan ini membuka mata dunia panjat tebing internasional, bahwa ternyata Indonesia sudah mempunyai atlit panjat tebing.

Namun rumus bahwa kopi adalah bubuk ajaib penambah performance tubuh rupanya tak berlaku bagi semua orang. Tidak semua lambung manusia kuat terhadap asam yang dikandung biji kopi. Belum lagi kopi seduh sangat berpengaruh efeknya terhadap system syaraf pusat (Central Nervous System) pada otak manusia.

Mekanisme yang akurat tentang efek kopi memang masih kurang begitu jelas. Tapi kemungkinan besar, kopi berhubungan dengan kenaikan level enzim tertentu di syaraf penghubung otak (Neurotransmitters) serta metabolisme dalam sirkulasi asam lemak tidak jenuh (Free Fatty Acids).

Pengaruh kopi berbeda-beda pada semua orang. Pada beberapa orang kopi hanya menyebabkan nervous, tekanan darah tinggi dan asam lambung yang meningkat. Secangkir kopi hitam bagi mereka yang tidak biasa minum teratur akan membuat tubuh “terjaga” sepanjang siang hingga larut malam, meninggalkan rasa grogi dan pikiran yang menggayut keesokan paginya. Dan hanya bisa disembuhkan dengan meminum lagi secangkir kopi.

Bagi anda yang meminum kopi hitam setiap bangun tidur, setelah itu wajib minum beberapa cangkir kopi lagi, yaa sudah, berarti anda pastilah pecandu, it’s okay. Bagi seorang atlit panjat tebing, ini adalah masalah besar. Karena kopi adalah diuretik yang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan dan performance.

Minuman berwarna hitam itu memacu pengeluaran air dari dalam tubuh, terutama melalui kencing. Jika asupan air berkurang saat latihan maka tubuh anda akan mengalami dehidrasi.

Tetapi kenapa masih banyak pemanjat yang menyeruput kopi?

Di antara beberapa keuntungan meminum kopi, yang paling utama adalah pengaruhnya pada metabolisme asam lemak tidak jenuh (Free Fatty Acid). Asam itu berguna untuk proses pembakaran yang memisahkan glikogen, glukosa dan asam amino. Yang semuanya berfungsi untuk proses metabolisme bekerja lebih cepat.

Efek menyeruput kopi dalam proses ini adalah akan bertambahnya glukosa untuk kerja otot. Atau dalam kata lain, tingkatan gula darah yang tinggi untuk waktu yang lebih panjang. Kadar glukosa dan level darah yang tinggi membantu proses berpikir dalam otak.

Tetapi ada juga pemanjat tebing yang takut mengkonsumsi kopi karena efek diuretiknya, diuretik adalah subtansi yang mengurangi jumlah air dalam ginjal ketika berproses membersihkan darah. Selain itu juga memindahkan air dalam darah dan otot ke kantung kemih.

Efek utama kopi adalah membakar lemak, dimana tubuh anda tidak bisa lagi menerima asupan karbohidrat. Rata-rata hanya 19 persen energi yang dihasilkan tubuh dari lemak. Dengan kopi dalam tubuh anda, lemak yang terbakar bisa mencapai 40 persen dari energi yang dibutuhkan tubuh. Maka dari itu pecandu kopi cenderung bertubuh langsing.

Terdengar seolah kopi adalah menu diet yang sangat menarik.

Tetapi yang terpenting adalah tubuh anda mempunyai sekitar 70 ribu kalori yang berputar terus bersama darah, tetapi karbohidrat yang bisa di cerna hanya sekitar 2000 hingga 3000 kalori. Ketika anda membakar sekitar 500 hingga 1000 kalori saat endurance, maka tubuh anda bisa mengambil cadangan energi dari kopi yang anda tenggak.

Yang juga penting adalah makanan berlemak, karena makanan berlemak mempunyai jumlah energi lebih banyak daripada karbohidrat atau protein. Maka dengan hanya memakan makanan dengan jumlah kecil tetapi mengandung lemak dengan jumlah tinggi maka akan menyuplai tubuh dengan beribu-ribu kalori. Tetapi camkan, makanan berlemak tinggi hanya di konsumsi saat akan latihan dengan porsi yang berat. Dan kebanyakan atlit panjat tebing jarang sekali memperhatikan pola makan dan istirahat yang cukup.

Kopi adalah sumber utama caffeine, mochaccino, cafĂ© au lait atau espresso yang akan lebih baik di konsumsi oleh para atlit panjat tebing, karena selain mengandung caffeine juga mengandung kadar susu untuk kebutuhan nutrisi tubuh dan energi. (Kens…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar