Rabu, 27 Agustus 2008

Pemanjat Legendaris


Kecintaan Terhadap Olahraga panjat Tebing

Deden Sutrisna Tetap Manjat Meski Usia Lanjut

FPTI News, Meski di usia yang sudah tidak muda lagi Deden sutrisna (43) pemanjat legendaris asal Kabupaten Bogor masih tetap eksis di cabang olahraga panjat tebing. Selain berlatih sekedar untuk menjaga stamina, Deden masih kerap melakukan pemanjatan di tebing-tebing terjal untuk bernostalgia dengan para kerabat atau mendampingi para pemula. “Faktor usia berpengaruh terhadap mental saya, saya tidak se nekad dahulu untuk menghadapi ketinggian, kata Deden.

Karena keterbatasan ruang dan waktu untuk melakukan pemanjatan di dinding atau tebing, Deden terinspirasi membuat sarana Bouldering (Jalur pendek) di tembok pembatas rumahnya di Komplek Kopassus Cimanggis Depok yang mempunyai panjang 20 meter dan tinggi 4 meter dengan karakter pegangan dan injakan yang bervariatif. “Sarana boulder ini saya buat 5 tahun yang lalu saat merenovasi rumah dan siapapun boleh berlatih disini, kata Deden.

Saat ini Deden menjabat sebagai Dewan Penasehat Pengurus Cabang FPTI Kabupaten Bogor priode 2008-20012, meski kesibukanya sebagai pelatih tim panjat tebing Brigade Mobile (Brimob) Klapa Dua, bapak empat orang anak ini masih sering menyempatkan diri bergabung dengan para atlet panjat tebing di Kabupaten Bogor untuk memberikan motivasi kepada para atlet.

Menurut Deden, “Olahraga panjat tebing memiliki seperangkat nilai positif yang harus terus dikembangkan, antara lain untuk pembentukan watak dan karakter seseorang, mengokohkan kepribadian, memupuk jiwa sportif, sederhana, patriotis dan penuh semangat juang, serta merupakan penyaluran bakat dan prestasi, Kata Deden kepada FPTI News belum lama ini.

Meski telah lama berlalu, tetapi kenangan perjuangan Deden delapan belas tahun yang lalu masih tetap membekas di kalangan pemanjat Internasional. Deden pernah mengharumkan nama Indonesia dengan mengalahkan pemanjat nomor satu Australia Kim Carrigan pada tahun 1991 di Ajang Ocean Cup yang diselenggarakan di Australia. Saat itu untuk pertama kali Indonesia mengirimkan Atlet panjat tebing ke luar negeri.

Ulah Deden Sutrisna saat itu membuka mata dunia panjat tebing Internasional, bahwa Indonesia mempunyai atlet panjat tebing yang mampu bersaing di kelas dunia. Dari empat orang pemanjat asal Indonesia hanya Andreas SM dan Deden Sutrisna yang mendapatkan peringkat, yaitu peringkat 4 dan 5, saat itu bapak 4 orang anak mampu mengalahkan Kim Carrigan yang pada saat itu kariernya tercatat sebagai pemanjat nomor 3 dunia (Kens).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar